Kroasia mengalahkan Argentina dan menghentikan pergerakan Messi --pemenang lima Ballon d'Or -- melalui taktik penguasaan bola yang ketat di lini tengah yang membuat pasukan Jorge Sampaoli itu kesulitan mengirimkan bola ke area berbahaya.
"Kami bagus. Tidak ada peluang, ruang atau waktu (dengan bola) untuk Messi," kata Dalic kepada AFP, Jumat (22/6). "Semua sudah diatur untuk Messi agar tidak memiliki ruang atau waktu. Hal utama adalah untuk memblokir aliran bola kepadanya."
"Dia merasa tidak berdaya, bahasa tubuhnya menunjukkan bahwa dia tidak berdaya," katanya.
Baca juga: Permainan Messi buruk karena kesalahan taktik
Gelandang Real Madrid, Luka Modric, menjadi kunci kemenangan Kroasia yang disempurnakan dengan golnya pada menit 80.
"Semuanya sudah tahu tentang Luka (Modric), dia memainkan setiap pertandingan untuk skuat dalam level tertinggi," tambahnya.
"Untuk mencetak gol dalam pertandingan seperti itu melawan Messi... adalah hadiah, Messi tidak bisa melakukan apa-apa dan dia (Modric) melakukan segalanya untuk Kroasia," katanya.
Baca juga: Menghitung peluang lolos Argentina dari Grup D Piala Dunia
Kroasia yang sudah lolos ke babak 16 besar, akan menjadi pemuncak grup apabila mengalahkan Islandia pada laga terakhir di Rostov, Selasa pekan depan.
Puncak klasemen sangat penting bagi Kroasia guna menghindari pertemuan melawan Prancis di babak selanjutnya.
"Saya ingin kami menjadi yang pertama di grup, ini adalah harapan saya, dan kami berharap mencapainya," kata pria berusia 51 tahun itu.
"Dalam kasus apa pun melawan Islandia, kami harus berhati-hati soal babak 16 besar. Kami harus menjaga diri kami sendiri. Kami memiliki lima atau empat pemain yang mendapat kartu kuning ... Jadi akan ada perubahan pada tim," katanya.
Baca juga: Klasemen Piala Dunia Grup D: Argentina terbawah, Nigeria kedua
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018