• Beranda
  • Berita
  • Pemain Swedia dapat perlakuan rasis dan ancaman pembunuhan

Pemain Swedia dapat perlakuan rasis dan ancaman pembunuhan

24 Juni 2018 21:13 WIB
Pemain Swedia dapat perlakuan rasis dan ancaman pembunuhan
Penjaga gawang Swedia, Robin Olsen, sedih setelah mereka kalah dalam pertandingan Grup F Piala Dunia 2018 antara Jerman dan Swedia, di Stadion Fisht di Sochi (23 Juni 2018). (AFP/Jewel Samad)
Stockholm (ANTARA News) - Pemain Swedia, Jimmy Durmaz, mendapatkan perlakuan rasisme hingga ancaman pembunuhan melalui media sosial, karena membuat pelanggaran yang berbuah tendangan bebas untuk Jerman, pada pertandingan Grup F, Sabtu kemarin.

Gelandang Jerman, Toni Kroos, berhasil memanfaatkan tendangan bebas dari pelanggaran Durmaz untuk mencetak gol kemenangan pada injury time babak kedua.

Komentar-komentar kasar pun mulah masuk ke dalam akun Instagram pemain berusia 29 tahun itu. Rekan satu timnya pun membela Durmaz yang lahir di Swedia dari orang tua berdarah Assyrian yang beremigrasi ke Turki.

"Tidak ada masalah pada Jimmy, tidak ada yang buruk untuk dikatakan tentang dia. Orang tidak bisa menyalahkan satu orang. Anda menang sebagai tim dan Anda kalah sebagai tim," kata gelandang Swedia, Albin Ekdal, kepada harian Aftonbladet dilansir AFP, Minggu.

Baca juga: Menghitung peluang lolos Jerman, Swedia dan Korsel dari ketatnya Grup F
Baca juga: Foto-foto saat Jerman membalikkan kedudukan atas Swedia


"Dia berlari dan berjuang sepanjang waktu. Ini nasib sial. Ini benar-benar bodoh jika membencinya karena itu," kata striker John Guidetti.

Durmaz, yang mengabaikan komentar itu, mengatakan "selalu melihat kebencian di media sosialnya".

"Jika Anda sudah memiliki seluruh hidup Anda maka itu bukan masalah besar. Saya bangga mewakili negara saya," katanya.

Swedia akan menghadapi Meksiko di Yekaterinburg pada pertandingan pamungkas Grup F, Rabu (27/6).

Baca juga: Son salahkan diri sendiri sebagai penyebab kekalahan Korsel dari Swedia
 

Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018