"Kebiasaan dapat dipelajari dan dibentuk. Anak belajar dengan cara meniru, mengulangi atau mengenali pola-pola serta keteraturan dari pengalaman sehari-hari," kata Retno melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Retno mengatakan anak memerlukan lingkungan yang stabil serta konteks yang sesuai dalam membantu proses pembentukan kebiasaan baik, yaitu berupa waktu, benda, serta perilaku pendahulu untuk memudahkan anak memahami rangkaian perilaku yang harus dilakukan.
Baca juga: Membuat karakter animasi kesukaan dari kertas
Misalnya, saat anak belajar memiliki kebiasaan untuk minum susu, mereka memerlukan ketetapan kapan waktu terbaik untuk minum susu, bersama siapa benda apa saja yang diperlukan seperti gelas atau botol, tempat diperbolehkan minum susu seperti meja makan atau tempat tidur.
Anak juga perlu dibiasakan perilaku pendukung lainnya seperti meminum susu sampai habis dan tanpa tumpah.
"Pada tahap ini, orang tua dituntut kreatif yang sesuai dengan usia anak, misalnya dengan melakukan aktivitas menyenangkan bersama anak serta mengaitkan nilai dan kebiasaan baik yang ingin ditanamkan melalui tokoh atau karakter favorit anak," tuturnya.
Selain itu, orang tua juga harus memberi contoh penerapan nilai dan kebiasaan baik yang ingin ditanamkan pada anak secara konsisten. Kegiatan yang dilakukan bersama-sama juga dapat mempererat ikatan keluarga yang lebih kuat.
Baca juga: Seperti apa karakter animasi Indonesia?
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018