"Kami sudah ada kesepakatan dalam pengembangan kawasan Joglosemar (Jogja, Solo dan Semarang), jadi untuk Jogja-Solo itu akan ada jalan tol," kata Sultan di sela acara Silaturahmi dan Syawalan Gubernur DIY di Pendopo Parasamya Kabupaten Bantul, Senin.
Akan tetapi Raja Keraton Ngayogyokarto Hadiningrat ini berkeberatan jika jalan tol Jogja-Solo yang akan dibangun pemerintah pusat itu melewati Jalan Jogja-Solo depan Candi Prambanan Kabupaten Sleman kalau ada pembebasan lahan.
"Kami berkeberatan kalau harus ada pembebasan tanah karena terlalu banyak situs yang ada di Prambanan yang belum diidentifikasi, jadi resikonya sangat berat untuk izinkan pembebasan tanah untuk melewati Prambanan," katanya.
Oleh sebab itu, lanjut Sultan, pilihan yang diambil yang sudah disepakati dengan pemerintah pusat bahwa di atas Jalan Jogja-Solo tersebut mulai dari timur Prambanan akan ada jembatan untuk tol sampai di atas ring road utara.
"Jadi akan ada jalan bertingkat, dan itu mungkin lebih murah dari pada pembebasan lahan dan tidak melewati Prambanan karena banyak situs. Dan itu sudah disepakati," kata Gubernur DIY.
Sultan mengatakan, kemudian dari Semarang akan dibangun jalan tol dari Bawen ke Secang selanjutnya dari Secang ke wilayah Borobudur yang ada di Kabupaten Magelang, selanjutnya dari Borobudur ke Yogyakarta.
"Dari Borobudur ke Jogja itu kira-kira lewat di sebelah utara Markas TNI. Tetapi itu elevasi di atas untuk nyambung di Ring Road utara sebelah barat, lewat di atas Selokan Mataram. Itu sudah disepakati untuk tol," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018