Prabowo imbau TNI-Polri netral saat pilkada

25 Juni 2018 15:09 WIB
Prabowo imbau TNI-Polri netral saat pilkada
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang juga ketua MPR RI, seusai pertemuan tertutup di rumah dinas ketua MPR RI, di Komplek Widya Chandra, Jakarta, Senin (25/6/2018). Pertemuan tersebut membicarakan soal pilkada serentak dan meminta TNI dan Polri bersikap netral dalam pilkada. (ANTARA/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengimbau TNI dan Polri bersikap netral dan menjaga independensi pada penyelenggaraan pilkada 2018 maupun pemilu 2019.

"TNI dan Polri adalah lembaga negara yang menjadi kebanggan rakyat. TNI dan Polri agar bersikap netral dan independen. Lembaga negara yang sangat penting ini, jangan sampai dimanfaatkan untuk membela salah satu pihak," kata Prabowo Subianto saat bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang juga ketua MPR RI, di rumah dinas ketua MPR RI di Komplek Widya Chandra, Jakarta, Senin.

Hadir pada pertemuan tersebut antara lain, Sektretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani yang juga wakil ketua MPR RI, Wakil Sekretaris Jenderal PAN Yandri Susanto yang juga anggota DPR RI, serta Ketua DPP PAN Mulfachri Harahap yang juga anggota DPR RI.

Menurut mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut, TNI dan Polri adalah lembaga negara yang menjadi kebanggaan rakyat, sehingga jangan mengecewakan rakyat dengan bersikap tidak netral.

Pada kesempatan tersebut, Prabowo juga menyatakan, Indonesia adalah negara demokrasi dan hasil dari survei sistem pemerintahan yang terbaik adalah demokrasi. "Dalam penerapan demokrasi, para pemimpin dapat memimpin atas izin rakyat yakni dipilih secara demokratis sehingga memiliki legitimasi. Seorang pemimpin tidak dapat memimpin jika tidak mendapat izin resmi dari rakyat melalui pemilu," katanya.

Prabowo juga menaruh harapan besar agar proses pemilu presiden 2019 dapat berlangsung secara demokratis dan damai. "Saya berharap proses pergantian pemimpin nasional di Indonesia dapat berlangsung melalui proses demokrasi yang damai. "Pada proses pemilu adalah mencari pemimpin dan bukan mencari permusuhan. Kami tidak mencari musuh dan tidak boleh ada permusuhan," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mengatakan, saat ini dalam masa tenang menjelang penyelenggaraan pilkada serentak pada Rabu, 27 Juni mendatang. Zulkifli meminta kepada penyelenggara pilkada, yakni KPU dan Bawaslu, untuk dapat menyelenggarakan pilkada secara adil dan demokratis.

Zulkifli juga meminta aparat keamanan yakni Polri dan TNI dapat bersikap netral pada penyelenggaraan pilkada 2018 maupun pemilu 2019.  "Polri dan TNI adalah lembaga negara, sehingga harus bersikap netral. TNI dan Polri, adalah merah putih sehingga harus membela negara dengan menjaga persatuan bangsa," katanya.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018