"Kami tentunya akan melakukan uji coba berdasarkan hasil kajian perubahan manajemen lalu lintas di kawasan Malioboro yang sudah dilakukan DIY,? kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudho di Yogyakarta, Rabu.
Uji coba diperlukan untuk mengidentifikasi kendala yang mungkin ditimbulkan akibat rekayasa lalin tersebut.
Secara garis besar, Wirawan menjelaskan rekayasa lalin di kawasan Malioboro yang akan membuatnya sebagai kawasan semipedestrian serta sebagai sebuah bundaran besar.
"Pada prinsipnya, manajemen lalu lintas dengan konsep bundaran besar ini cukup cocok untuk diterapkan di Kota Yogyakarta yang memiliki luas terbatas," katanya.
Dengan menjadikan sebuah kawasan sebagai bundaran besar yang bersinggungan dengan bundaran besar di kawasan lain, lanjut Wirawan, akan menjadikan arus lalu lintas terus mengalir.
"Harapannya, tidak ada arus lalu lintas yang terhambat sehingga tidak menimbulkan kemacetan di titik-titik tertentu. Konsep bundaran besar ini bisa diibaratkan seperti mesin jam yang terus berputar," katanya.
Baca juga: Wisatawan Yogyakarta diimbau perbanyak penggunaan angkutan umum
Baca juga: Bus tingkat Domapan beratap terbuka ramaikan Lebaran di Malioboro
Baca juga: Beringharjo akan uji coba buka hingga malam
Baca juga: Yogyakarta petakan pangkalan sementara andong di Malioboro
Namun demikian, lanjut dia, konsep bundaran besar tersebut dapat dikombinasikan dengan konsep manajemen lalu lintas lain sehingga muncul konsep lalu lintas seperti kepak sayap kupu-kupu.
"Kami akan memilih konsep penataan lalu lintas terbaik yang akan diterapkan di kawasan Malioboro dengan memperhatikan berbagai faktor lain," katanya.
Sejumlah faktor yang juga menjadi pertimbangan dalam menentukan konsep manajemen lalu lintas di Malioboro di antaranya adalah titik-titik pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut termasuk kenyamanan wisatawan saat berkunjung.
"Yang pasti, kami akan memprioritaskan penggunaan berbagai moda angkutan umum di kawasan Malioboro," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018