"Emil bisa mengangkat suara Khofifah di kantong suara nasionalis dibandingkan Puti," kata Adjie di Kantor LSI Network, Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan berdasarkan pengamatan LSI Network, sosok Emil mampu mengambil suara kaum nasionalis meskipun PDI Perjuangan secara institusi mendukung pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.
Hal itu, menurut dia mampu menampilkan kombinasi dukungan yang besar yaitu kaum nahdliyin dari sosok Khofifah dan nasionalis dari Emil sehingga berdampak kemenangan bagi pasangan tersebut.
"Hal ini seperti lima tahun lalu, Pakde Karwo (Soekarwo) punya pengaruh di basis massa nasionalis dan Gus Ipul di kaum nahdliyin," ujarnya.
Adjie mengatakan, sosok Khofifah secara personal lebih kuat di basis Nahdatul Ulama (NU) dibandingkan Gus Ipul dan juga di basis pemilih perempuan.
Menurut dia, pemilih perempuan lebih loyal terhadap pilihannya sehingga menjadi salah satu penentu kemenangan Khofifah-Emil.
"Citra Gus Ipul sebagai petahana tidak terlalu kuat dan bisa disaingi Khofifah yang pernah menjadi menteri di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo," tuturnya.
Hasil hitung cepat LSI Network menunjukkan kemenangan Khofifah-Emil dengan memperoleh suara sebesar 54,29 persen, sementara itu pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno memperoleh 45,71 persen suara.
Data tersebut sejak pukul 17.00 WIB sudah masuk 100 persen dengan tingkat partisipasi pemilih sebesar 65,51 persen dan "margin of error" 1 persen.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018