Kedua film itu mampu memukau penonton selama festival tersebut berlangsung pada 16-24 Juni 2018, demikian disampaikan Konsulat Jenderal RI di Shanghai, Kamis.
"The Seen and Unseen" (Sekala dan Niskala) yang disutradarai Kamila Andini dengan para pemeran Ayu Laksmi, Ida Bagus Putu Radithya Mahijasena, Ni Kadek Thaly Titi Kasih, I Ketut Rina, dan Happy Salma masuk dalam kategori "Belt and Road Film Week".
Film yang mengisahkan pengalaman magis anak kembar dari Bali yang diputar serentak di Indonesia pada Maret 2018 itu tayang empat kali di empat bioskop berbeda di Shanghai.
Sementara "Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak" yang disutradarai Mouly Surya dan dibintangi oleh Marsha Timothy itu masuk kategori "Spectrum".
Film yang mengetengahkan kisah mistis seorang janda di Pulau Sumba itu diputar di dua gedung bioskop di Shanghai.
"Kedua film tersebut menyedot 500 penonton di Shanghai," kata Wakil Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia Dewi Umaya.
Menurut dia, jumlah penonton tersebut cukup bagus mengingat untuk bisa menayangkan film asing di daratan Tiongkok, apalagi dalam festival film internasional seperti SIFF, bukan persoalan mudah.
Selain seleksi yang ketat, proses alih bahasa dan peraturan serta penyesuaian dengan kondisi negara setempat sangatlah rumit.
SIFF merupakan festival dan kompetisi film internasional yang diakui oleh "International Federation of Film Producers Associations".
SIFF telah dilaksanakan selama dua puluh tahun terakhir dan tahun ini merupakan edisi yang ke-21.
Pembukaan SIFF 2018 dihadiri dua aktor papan atas Hollywood, yakni Jason Statham dan Nicolas Cage.
"Kami berharap akan lebih banyak lagi film Indonesia yang dapat tayang pada SIFF berikutnya. Bahkan bisa menembus pasar film Tiongkok yang sangat terbatas untuk film asing," kata Dewi selaku ketua delegasi Indonesia di ajang SIFF itu.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018