Anjing yang mengenakan dasi kupu-kupu biru di lehernya itu berperan sebagai Patrick, duduk sabar berpose di hadapan fotografer di acara yang digelar di taman London, meski kadang dia harus diberi makanan agar duduk tenang.
Duduk di singgasana mini dan berpose di samping popcorn dan gelas sampanye, Harley memang tampak seperti bintang karena para tamu, yang juga membawa peliharaan mereka, berebut ingin melihat Harley.
Baca juga: Perempuan bercadar pelihara anjing, MUI: itu kasih sayang ajaran Islam
Film tersebut mengisahkan seorang guru bernama Sarah (Beattie Edmondson) yang mewarisi anjing pug manja Patrick dari neneknya. Awalnya dia kesulitan berinteraksi dengan si anjing, tapi situasi membaik seiring berjalannya waktu.
"Dia mungkin aktor paling profesional yang pernah bekerjasama denganku. Kerjanya selalu tepat, selalu bisa melakukan triknya, semua dalam satu take," kata Edmondson pada Reuters mengenai Harley.
"Tapi...(dia).. tidak terlalu mudah bergaul. Dia sedikit sombong. Saya lumayan sedih karena dia tidak mau bersosialisasi dengaku di antara pengambilan gambar."
Baca juga: Nomine Grammy yang kalah dapat anak anjing
Harley ditemani oleh anjing-anjing pug lain di penayangan perdana, ada juga anjing Dachshund dan spaniel di antaranya, sebagian mengenakan dasi kecil atau topi kecil. Sebagian besar anjing yang hadir bersikap baik sebelum masuk ke tenda pemutaran film.
Para pemeran dan kru film juga membawa binatang peliharaan mereka. Ibu Edmondson, komedian Jennifer Saunders, yang juga berperan di film, berpose bersama anjing whippet miliknya.
Harley harus melakukan banyak trik dalam film dan sutradara Mandie Fletcher mengatakan ia bekerja dengan pelatih Harley untuk semua adegan.
"Ketika kau gabungkan, rasanya masih mencengangkan bagaimana dia terlihat seperti berakting," katanya.
"Saya suka bekerja dengan anjing, saya tahu orang bilang jangan bicara seperti itu tapi sejujurnya kehadiran anjing membuat semua terasa lebih santai."
Baca juga: Anjing "Tika" siap amankan stasiun Yogyakarta
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018