"Sosok yang menjadi bintang tersebut ialah Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Sosok Ridwan Kamil juga bisa disebut sebagai bintang elektoral," katanya dalam siaran pers yang diterima Antara di Purwakarta, Kamis.
Gelar "bintang elektoral" itu disematkan karena kedua tokoh itu merupakan figur yang cukup fenomenal. Sebab, mereka mampu menyumbang insentif elektoral besar bagi pasangannya masing-masing.
"Kalau kita lihat, ada dua figur fenomenal, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil. Dalam dua survei yang kita rilis, keduanya penyumbang elektabilitas tertinggi," kata dia.
Dalam menyampaikan hal tersebut, Toto memberikan catatan khusus untuk Dedi Mulyadi. Dikatakannya, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu menjadi faktor determinan perolehan suara pasangan Deddy-Dedi.
"Kalau `head to head` Ridwan Kamil dengan Deddy Mizwar, ini kalah jauh. Syukur ada Dedi Mulyadi yang jika `head to head` dengan cawagub lain, dia paling unggul. Angka elektabilitasnya 40 persen," katanya.
Pengaruh elektoral sosok Deddy Mizwar pada Pilgub Jabar 2018 dinilai tidak terlalu signifikan. Fenomena ini berbanding terbalik saat aktor peraih Piala Citra itu berpasangan dengan Ahmad Heryawan pada Pilgub 2013.
"Pada Pilgub Jawa Barat 2013, Deddy Mizwar menyumbang insentif elektoral untuk Ahmad Heryawan. Ini tidak terjadi pada Pilgub tahun ini. Artinya, andai Dedi Mulyadi tidak punya kantong suara, hasilnya tidak akan selumayan sekarang," kata dia.
Menurut dia, kantong suara Dedi Mulyadi tersebut ialah kawasan Purwakarta, Subang dan Karawang. Selain itu, Garut dan pinggiran kawasan Megapolitan menjadi basis elektoral mantan Bupati Purwakarta tersebut.
Baca juga: KPU Jabar bantah server diretas
Baca juga: Timses Sudrajat-Ahmad Syaikhu masih tunggu hasil resmi KPU Jabar
(KR-MAK/N005)
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018