• Beranda
  • Berita
  • Revolusi industri 4.0 menuntut ketersediaan informasi cepat-tepat

Revolusi industri 4.0 menuntut ketersediaan informasi cepat-tepat

28 Juni 2018 23:25 WIB
Revolusi industri 4.0 menuntut ketersediaan informasi cepat-tepat
ilustrasi: Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan kuliah umum pada acara Seminar Nasional tentang “Revolusi Industri 4.0 Menuju Kepemimpinan Indonesia Masa Depan” yang diselenggarakan oleh Para Syndicate di Jakarta, Kamis. (ANTARA News/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Yogyakarta (ANTARA News) - Era revolusi industri 4.0 menuntut ketersediaan informasi secara cepat dan tepat dengan dukungan teknologi informasi, kata dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, Sutirman.

"Untuk menghasilkan informasi yang cepat dan tepat diperlukan keterampilan mengelola kearsipan secara digital," katanya dalam orasi ilmiah peringatan Dies Natalis Ke-7 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Yogyakarta, Kamis.

Berkaitan dengan hal itu, kata Sutirman, diperlukan model pembelajaran yang tepat untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten mengelola kearsipan secara digital sesuai dengan tuntutan era revolusi industri 4.0.

Menurut dia, model "blended learning" dengan mengintegrasikan strategi "experiential learning" menjadi alternatif untuk menyiapkan sumber daya manusia menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.

Model "blended learning" memadukan pembelajaran "online" berbasis web (e-learning) dan pembelajaran tatap muka di kelas atau laboratorium (offline), sedangkan "experiential learning" merupakan sebuah strategi pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam pengalaman nyata agar dapat mengonstruksi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

"Experiential learning sering disebut juga sebagai belajar melalui tindakan, belajar sambil bekerja, belajar melalui pengalaman, dan belajar melalui eksplorasi," katanya.

Ia mengatakan, salah satu model "blended learning" yang mengintegrasikan strategi "experiential learning" telah diterapkan pada pembelajaran kearsipan digital.

"Meskipun model `blended learning` dengan mengintegrasikan strategi `experiential learning` baru diterapkan pada pembelajaran kearsipan digital, diperkirakan dapat juga diterapkan pada pembelajaran lain yang memiliki karakteristik materi yang sama," kata Sutirman.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi UNY Sugiharsono mengatakan peringatan dies natalis itu diharapkan mampu membawa kemajuan dan perkembangan fakultas dalam membangun sumber daya manusia bidang ekonomi yang unggul dan berkarakter di era revolusi industri 4.0.

"Fakutas Ekonomi UNY diharapkan dapat lebih banyak berperan dalam pembangunan nasional khususnya pembangunan ekonomi yang berorientasi pada rakyat secara menyeluruh dan seimbang, sekaligus mendukung terwujudnya `world class university` bagi UNY di era revolusi industri 4.0," katanya.

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018