Inarno menggantikan Tito Sulistio yang berakhir masa baktinya bersama dengan enam anggota direksi lainnya yaitu Samsul Hidayat, Hamdi Hassyarbaini, Alpino Kianjaya, Nicky Hogan, Sulistyo Budi dan Chaeruddin Berlian.
Sedangkan enam anggota direksi baru selain Inarno yaitu IGD N Yetna Setia, Laksono Widito Widodo, Kristian Sihar Manullang, Fithri Hadi, Hasan Fawzi, dan Risa Effenita Rustam.
Inarno menuturkan, ia dan anggota direksi lainnya berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia dengan tata kelola yang baik, personil yang berkompetensi tinggi, serta dukungan infrastruktur kelas dunia.
"Kami punya beberapa program, tapi intinya kami ingin meneruskan apa-apa yang masih pending matters. Kami berikan apresiasi atas pencapaian direksi sebelumnya, Pak Tito dan tim. Yang kira-kira jadi pipeline akan kami kawal dan eksekusi dalam waktu dekat," ujar Inarno saat jumpa pers di Gedung BEI, Jakarta, Jumat.
Inarno sendiri bukan orang baru di BEI. Ia adalah komisaris BEI sejak Juni 2017. Pria yang lahir di Yogyakarta 31 Desember 1962 lalu itu memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada tahun 1988 dan memulai karirnya pada 1989 sebagai Treassury Officer di PT Bank Uppindo.
Kemudian ia menjadi Direktur di PT Aspac Upindo Sekuritas pada tahun 1991 - 1997. Direktur di PT Mitra Duta Sekuritas pada tahun 1997 - 1999. Direktur di PT Widari Securities pada tahun 1999 dan Presiden Direktur di PT Madani Securities pada tahun 2000 - 2003.
Selanjutnya menjadi Presiden Direktur di PT KPEI 2003 - 2009 dan Komisaris PT KPEI pada 2013 - 2016. Lalu menjadi Presiden Komisaris di PT KPEI pada tahun 2013 - 2016 dan Presiden Komisaris di PT Maybank Kim Eng Securities pada tahun 2013 - 2014. Saat ini ia juga masih menjabat sebagai Presiden Komisaris PT CIMB Sekuritas Indonesia.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018