Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Agung Kurniawan di Kulon Progo, Jumat, mengatakan, realisasi itu meningkat sekitar Rp4 triliun dibanding 2017 yang sebesar Rp1,208 triliun.
"Kenaikan investasi di Kulon Progo karena masuknya investasi dari PT Angkasa Pura I atas pembangunan bandara sebesar Rp4 triliun," katanya.
Ia mengatakan nilai investasi penananam modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) mengalami kenaikan signifikan seiring rencana pembangunan bandara di wilayah itu.
Besaran investasi di Kulon Progo sejak 2013 sampai 2018, yakni 2013 sebesar Rp363,137 miliar, 2014 sebesar Rp619,962 miliar, 2015 sebesar Rp1,040 triliun, 2016 sebesar Rp1,131 triliun, 2017 sebesar Rp1,208 triliun dan 2018 sebesar Rp5,240 triliun.
"Rencana pembangunan bandara membawa dampak positif terhadap masuknya investasi PMA dan PMDN. Kenaikan nilai investasi setiap tahun cukup menajubkan," katanya.
Agung mengatakan salah satu dampak besar, yang dapat terlihat yakni masuknya tiga investor PMA. Tiga investor baru, yakni PT Sang Khung Abadi, PT Khotis Jawa Indonesia dan PT Toto Jongko Abadi Jaya. Tiga investor baru semua berasal dari Korea Selatan, yang bergerak pada industri bulu mata palsu, khotis dan sarung tangan.
Menurut dia, perkembangan penanaman modal asing relatif stabil, meski ada yang masuk. Setiap tahun ada pertambahan investor baru. Pada 2013 hanya tiga investor asing, sekarang sudah tujuh investor.
Besaran investasi dari 2013 sebesar Rp227,761 miliar, 2014 sebesar Rp272,057 miliar, 2015 sebesar Rp633,253 miliar, 2016 sebesar Rp635,620 miliar, 2017 sebesar Rp653,971 miliar, dan 2018 untuk triwulan pertama sebesar Rp672,953 miliar.
"Investor asing yang masuk Kulon Progo, enam dari Korea Selatan dan satu dari Australia," katanya.
Agung mengatakan saat ini, mulai ada calon investor dari berbagai negara yang mulai melirik Kulon Progo karena ada pembangunan bandara di wilayah itu. Adapun investor asing yang melakukan "tracking" investasi berasal dari Amerika, Polandia dan Moskow.
"Promosi potensi investasi selalu kami lakukan, baik bergabung dengan lembaga promosi lain, seperti dari provinsi dan nasional. Sejauh ini, beberapa investor dari Amerika sudah tertarik dan berkunjung ke Kulon Progo, begitu juga dari Polandia dan Moskow. Kami berharap segera terealisasi," harap Agung.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kulon Progo Sarkowi meminta pemkab menyediakan bank tanah supaya investasi di Kulon Progo cepat berkembang. Selama ini, masuknya investasi selalu terganjal harga tanah yang mahal, sehingga pemkab perlu mensikapi dengan menyediakan bank tanah.
"Kami berharap pemkab responsif terhadap kendala masuknya investasi," harap Sarkowi.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018