Penilaian terbaru dari badan intelijen itu nampak bertentangan dengan kesimpulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang setelah bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyatakan bahwa "tidak ada lagi ancaman nuklir dari Korea Utara".
NBC mengutip lima pejabat Amerika Serikat, yang mengatakan bahwa dalam beberapa bulan belakangan, Korea Utara meningkatkan pengayaan uranium untuk senjata nuklir, bersamaan dengan perundingan dengan Amerika Serikat.
Korea Utara mempunyai lebih satu sarana nuklir rahasia, ditambah satu yang sudah diketahui umum di Yongbyon.
"Ada bukti tidak terbantahkan bahwa mereka berusaha menipu Amerika Serikat," kata sumber NBC.
CIA membantah berkomentar mengenai laporan NBC. Sementara itu Departemen Luar Negeri mengaku tidak bisa memastikan kebenarannya dan tidak berkomentar mengenai persoalan intelijen. Gedung Putih juga diam.
Laporan dari NBC semakin memperbesar kecurigaan banyak kalangan mengenai kesiapan Korea Utara untuk menghentikan program persenjataan yang sudah bisa mengancam Amerika Serikat.
Sumber NBC mengatakan bahwa keputusan Korea Utara untuk menghentikan program nuklir dan rudal menjelang pertemuan dengan Trump adalah tindakan yang tidak terduga.
Baca juga: Trump katakan Korut kembalikan jenazah 200 prajurit AS
Tetapi dia menambahkan, "Korea Utara masih terus berupaya menipu kami dalam hal jumlah fasilitas, jumlah persenjataan, dan jumlah rudal. Kami memantau hal ini dengan seksama."
Sementara itu, Jeffrey Lewis, direktur East Asia Nonproliferation Program, mengatakan ada dua hal yang sangat mengejutkan dari laporan NBC.
Sudah banyak orang yang tahu bahwa Korea Utara mempunyai satu fasilitas nuklir rahasia selain Yongbyon, kata dia.
"Penilaian dari intelijen Amerika Serikat menunjukkan ada lebih dari satu fasilitas. Ini artinya sedikitnya ada tiga, atau lebih," kata Lewis.
Dalam laporan ini Korea Utara juga nampak berniat untuk tetap merahasiakan sejumlah fasilitas pengayaan nuklir mereka.
Baca juga: Media: Menlu AS Pompeo kunjungi Korut pekan depan bahas perlucutan nuklir
"Dua hal ini menunjukkan bahwa Korea Utara berniat untuk mengungkap sejumlah fasilitas sebagai bagian dari proses denuklirisasi, namun merahasian yang lain," kata dia.
Dalam pertemuan dengan Trump, Kim sepakat "mengupayakan pelucutan nuklir di Semenanjung Korea". Namun, pernyataan bersama, yang ditandatangani keduanya, tidak menjelaskan bagaimana atau kapan Pyongyang menyerahkan senjata nuklir mereka, demikian Reuters melaporkan.
(Uu.G005/B002)
Pewarta: antara
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018