"Kemarin saya sudah bertemu dan mengucapkan selamat atas terpilihnya Mas Emil dalam putaran Pigub Jatim bersama Ibu Khofifah Indar Parawansa," kata Moch Nur Arifin di Trenggalek, Sabtu.
Arifin tidak menampik kenyataan bahwa dirinya sempat berbeda politik dalam konteks Pilgub Jatim.
Di saat Emil maju bursa pilgub bergandengan dengan mantan Mensos Khofifah Indar Parawansa, Arifin justru menjadi juru kampanye untuk Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.
Namun perbedaan politik itu sama sekali tidak merusak hubungannya dengan Emil yang saat ini masih aktif menjabat sebagai Bupati Trenggalek.
"Begitu putaran kampanye selesai, dan beliau kembali aktif. Hubungan kami juga kembali seperti semula. Bersama-sama mengabdi dan menjalankan pemerintahan di Kabupaten Trenggalek sebagai bupati dan wakil bupati," katanya.
Sejak masa tenang, Emil telah kembali ke Trenggalek untuk menjalankan roda pemerintahan.
Berdua mereka juga sudah meneken pakta integritas dwitunggal untuk memastikan seluruh prestasi kerja dan roda pemerintahan sebagai tanggung jawab bersama.
"Mas Emil masih harus menyelesaikan tugasnya sebagai Bupati Trenggalek hingga akhir tahun 2019. Selama itu pula saya akan tetap loyal pada pasangan saya dalam mengendalikan jalannya birokrasi Trenggalek, pelayanan publik hingga usai," katanya.
Arifin mengatakan, dirinya memiliki harapan khusus kepada Emil Elestianto Dardak jika kelak benar-benar dilantik menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur.
"Kami tentu berharap mas Emil tetap memegang komitmen untuk membangun Trenggalek dengan posisinya yang baru nanti," katanya.
Menurut Arifin, harapan tersebut juga menjadi keinginan masyarakat Trenggalek yang telah memberikan dukungan penuh kepada Emil menjadi wakil gubernur.
"Suaranya mencapai 70 persen di Trenggalek," kata Arifin.
Namun, Arifin enggan berkomentar soal posisinya yang bakal naik menjadi Bupati Trenggalek, begitu Emil dilantik menjadi wakil gubernur.
Dia mengaku masih menahan diri untuk berkomentar demi menghormati pasangan Syaifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno yang saat ini mengikuti proses penghitungan.
Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menempatkan pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai pemenang.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebut pasangan ini meraih 54,29 persen suara.
Sedangkan pasangan Syaifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno mengumpulkan 45,71 persen suara.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018