"Semangat dan keteladanan Guru Tua sebagai pejuang bangsa harus dipertahankan dan dilestarikan, serta dilaksanakan, sebab kehidupan di Indonesia sarat dengan keberagaman suku, agama, ras, dan golongan," katanya pada peringatan wafatnya pendiri Perguruan Alkhairaat atau Haul Ke-50 Guru Tua di kompleks Perguruan Alkhairaat di Kota Palu, Sabtu.
Menurut dia, keberagaman tersebut juga mempunyai potensi kerawanan untuk memecah belah bangsa.
Di hadapan puluhan ribu "abnaulkhairaat", Kapolri Karnavian mengatakan adanya sejumlah agenda penting negara ini ke depan, di antaranya pelaksaan Asian Games yang diikuti 48 negara di dunia, rapat tahunan para ahli dan tokoh-tokoh keuangan di Bali, serta tahapan pemilu.
"Pilkada serentak tahun ini berlangsung aman dan lancar," kata dia.
Ia menjelaskan bahwa semua pihak harus dapat menjaga keamanan di seluruh Indonesia, tanpa kecuali Polri dan TNI yang terus bekerja untuk menjaga kestabilan di dalam negeri.
"Hanya dengan situasi aman dan damai sehingga kita bisa membangun negara ini," kata dia.
Ia juga menawarkan kesiapan bekerja sama dengan seluruh warga Alkhairaat di seluruh Indonesia kKarena kerja sama itu telah pernah dilakukan pada 2005-2007 di Kabupaten Poso.
Selain Kapolri Tito Karnavian, peringatan haul juga dihadiri Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Sejumlah "abnaulkhairaat" dari luar Sulawesi Tengah tampak hadir dalam kesempatan itu, di antaranya mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga mantan Gubernur Gorontalo dua periode Fadel Muhammad serta mantan Menteri Sosial era Presiden SBY, Salim Saggaf Aljufri.
Selain itu, beberapa kepala daerah "abnaulkhairaat" yakni Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba yang merupakan murid Guru Tua, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambire, dan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
Sekretaris Panitia Haul Ke-50 Guru Tua, Ustadz Subkhan Lasawedi mengatakan jumlah "abnaulkhairaat" yang datang kali ini, dua kali lebih banyak daripada haul pada 2017, yang diperkirakan mencapai 75 ribu orang.
Pewarta: Fauzi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018