"Hingga akhir Juni dari yang awalnya hanya ada empat kabupaten yang mengalami kekeringan ekstrem, saat ini sudah bertambah tujuh kabupaten," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kupang Apolonarius Geru kepada Antara di Kupang, Senin.
Ia mengatakan kekeringan ekstrem yang semula teridentifikasi terjadi Kabupaten Lembata, Sumba Timur, Rote Ndao dan Nagekeo, sekarang juga melanda sebagian wilayah Kabupaten Belu, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Ende, Sikka, Sumba Barat, serta Manggarai Timur.
"Walaupun terhitung ada di sejumlah kabupaten itu, tetapi (kekeringan) hanya ada di beberapa daerah dalam kabupaten yang disebutkan itu, seperti di Sumba Timur yakni di Kawanggu, Waingapu, Melolo dan beberapa daerah lainya. Ada juga di Kabupaten Manggarai Timur yakni di Lembaleda," tambahnya.
Ia menjelaskan pula bahwa hujan masih turun di daerah seperti Manggarai, namun intensitasnya hanya berkisar dari 0 hingga 50 milimeter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT Tini Tadeus meminta daerah yang mengalami kekeringan segera mengajukan proposal bantuan yang dibutuhkan.
"Kami berharap daerah-daerah itu segera mengirimkan proposalnya, untuk pencarian anggaran," katanya.
Baca juga: Musim kemarau diperkirakan hingga Oktober
Pewarta: Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018