Bengkulu, Provinsi Bengkulu (ANTARA News) - Penemu dua jenis Rafflesia sp dari Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu, Agus Susatya, meneliti keunikan bunga Rafflesia berwarna putih yang mekar di wilayah Desa Pagar, Ulu Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.... Belum pernah ditemukan bunga Rafflesia berwarna putih, jadi ini sangat penting untuk diteliti...
"Belum pernah ditemukan bunga Rafflesia berwarna putih, jadi ini sangat penting untuk diteliti," kata Susatya, di Bengkulu, Senin.
Bunga langka dilindungi itu, ditemukan mekar warga setempat dan diabadikan salah seorang pengunjung, Raffles Yolanda dan mengunggahnya ke sejumlah media sosial.
Informasi terkait dengan keunikan bunga, terutama warnanya, dengan cepat menyebar luas hinga mengundang keingintahuan pakar penemu Rafflesia bengkuluensis dan Rafflesia kemumu itu.
"Kalau ternyata ada perbedaan dengan lima jenis lain Rafflesia yang sudah lebih dulu teridentifikasi maka bisa ditemukan spesies baru," katanya.
Saat ini, teridentifikasi lima jenis Rafflesia sp di wilayah Bengkulu, yakni Rafflesia arnoldii, Rafflesia gadutensis, Rafflesia hasselti, Rafflesia bengkuluensis, dan yang terbaru, Rafflesia kemumu, yang baru ditemukan pada pertengahan 2017.
Agus mengatakan masih banyak keunikan lain dari bunga Rafflesia sp yang belum terpecahkan secara ilmiah, terutama tentang penyebaran bunga tersebut.
Begitu pula dengan jenisnya yang besar kemungkinan masih ada yang belum teridentifikasi atau merupakan jenis baru dan berbeda dengan jenis yang sudah terlebih dahulu teridentifikasi.
Sebelumnya, seorang warga Desa Bunut Tinggi yang mengabadikan bunga tersebut dengan kamera telepon selulernya, mengatakan warna bunga yang putih sesuai dengan yang ia dan dua temannya saksikan di lokasi tumbuh bunga tersebut.
"Kami saksikan warnanya memang putih, tidak ada pengaturan kamera," kata Yolanda.
Ia pun sudah menyebarluaskan foto bunga tersebut di sejumlah media sosial yang ia miliki dan mendapat tanggapan positif dari warganet.
Pewarta: Helti Sipayung
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018