• Beranda
  • Berita
  • BKSDA siap identifikasi keberadaan orangutan di Wajok Hilir

BKSDA siap identifikasi keberadaan orangutan di Wajok Hilir

2 Juli 2018 20:40 WIB
BKSDA siap identifikasi keberadaan orangutan di Wajok Hilir
bayi orangutan. (REUTERS/Edgar Su)
Pontianak (ANTARA News) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar, akan melakukan identifikasi keberadaan orangutan di kawasan Wajok Hilir dan sekitarnya, guna memastikan ada tidaknya orangutan di kawasan itu.

"Selain itu, kami juga akan mensosialisasikan kepada masyarakat terkait penanganannya bila menjumpai satwa tersebut di areal kebun atau kawasan pemukiman apabila memungkinkan akan dilakukan upaya relokasi untuk menjamin keselamatan orangutan tersebut," kata Kepala BKSDA Kalbar, Sadtata Noor Adirahmanta di Pontianak, Senin.

Dalam jangka menengah dan jangka panjang BKSDA Kalbar bersama para pihak bersepakat akan melakukan survei dan kajian menyeluruh di areal tersebut sebagai bahan masukan bagi pengambilan kebijakan di level yang lebih tinggi, jelasnya.

Sebelumnya, warga di Desa Parit Yakob, Kecamatan Wajok Hilir, Kabupaten Mempawah, Minggu (1/7) telah menangkap seorang orangutan jantan karena masuk ke kebun dan kawasan pemukiman warga setempat.

"Sebagai pembina Wildlife Rescue Unit BKSDA Kalbar, kami mengapresiasi dan berterimakasih atas reaksi positif warga dan instansi terkait untuk usaha penyelamatan satwa liar tersebut," ujarnya.

Usaha penyelamatan satwa oleh masyarakat, pemerintah daerah setempat dan kepolisian setempat dapat berlangsung sangat efektif sehingga orangutan dapat terselamatkan, katanya.

Selanjutnya orangutan akan dititip rawatkan ke Sintang Orangutan Center (SOC) untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kesehatan satwa tersebut, dan kemudian bilamana memungkinkan akan dilepasliarkan ke habitat alaminya secepatnya mengingat satwa tersebut masih memiliki sifat liar.

Sebelumnya, sebanyak tiga ekor orangutan dilaporkan warga Siantan, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, Kalbar, dilaporkan masuk ke kawasan pemukiman warga sehingga ditangkap oleh warga setempat.

Ketua RT 03/RW 04, Sudaryo mengatakan, orangutan tersebut masuk ke pemukiman warganya sejak tiga hari lalu, bahkan mengganggu warga yang hendak berkebun.

"Ketiga ekor orangutan tersebut, masuk ke kawasan kebun dan pemukiman untuk mencari makan, sehingga warga berinisiatif untuk mengusir dan menangkapnya dengan cara membuat jerat akhirnya satu ekor orangutan berhasil ditangkap warga dan langsung diserahkan ke pengurus RT," lanjutnya.

(A057/H014)

Pewarta: Andilala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018