• Beranda
  • Berita
  • SAR siagakan petugas antisipasi kondisi Gunung Agung

SAR siagakan petugas antisipasi kondisi Gunung Agung

3 Juli 2018 08:22 WIB
SAR siagakan petugas antisipasi kondisi Gunung Agung
Api membakar hutan lereng Gunung Agung setelah terjadinya lontaran batu pijar dari kawah terlihat dari Desa Culik, Karangasem, Bali, Selasa (3/7/2018). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat terjadinya erupsi Gunung Agung dengan tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter yang disertai lontaran batu pijar sejauh dua kilometer. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Amlapura, Bali (ANTARA News) - Kantor Percarian dan Pertolongan (SAR) Denpasar menyiagakan 22 petugas di beberapa titik di Kabupaten Karangasem, Bali, mengantisipasi aktivitas vulkanik Gunung Agung sehingga mempercepat proses evakuasi warga.

"Kami tetap siaga, berkoordinasi dengan instansi terkait dan menunggu jika ada evakuasi," kata Kepala SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana usai memberikan pengarahan petugas di Pos Banjar (dusun) Pesangkan, Karangasem, Selasa.

Petugas tersebut bersiaga di Pos Aju Selat di Banjar Pesangkan dan di Polsek Kubu, Karangasem.

Ia menambahkan petugas di SAR Denpasar, Buleleng dan kabupaten terdekat lainnya juga bersiaga untuk membantu evakuasi jika diperlukan.

Sebelumnya pada Senin (2/7) malam petugas SAR Denpasar mengerahkan personel dari Pos SAR Karangasem menggunakan satu unit truk personel.

Personel di Pos SAR Buleleng juga bergerak ke arah Kubu untuk membantu evakuasi warga dan tim penyelamat di Kantor SAR di Jimbaran, Kabupaten Badung juga siap dikerahkan.

Ardana mengimbau kepada masyarakat untuk sigap namun tidak panik agar proses evakuasi bisa berjalan lancar dan tidak terjadi kekacauan.

"Tetap berhati-hati saat evakuasi mandiri dan mengikuti arahan dari para petugas yang mengatur," tambahnya.

Sebelumnya sejak Senin (2/7) pagi hingga sore hari, Gunung Agung mengalami beberapa kali erupsi kecil dengan tinggi abu vulkanik sekitar 1.000 meter hingga 2.000 meter.

Gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu kemudian mengalami erupsi disertai dengan suara ledakan keras disertai dengan lontaran lava pijar atau erupsi strombolian sekitar pukul 21.04 WITA.

PVMBG melaporkan ketinggian kolom abu mencapai sekitar 2 kilometer dan teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Barat.

Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi kurang lebih 7 menit 21 detik.

Lontaran lava pijar itu kemudian membakar sebagian wilayah hutan yang berada di lereng hutan di puncak Gunung Agung.

Baca juga: Gunung Agung meletus, lahar capai 2 km

Baca juga: Gunung Agung lontarkan lava pijar

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018