"Oleh karena itu dengan adanya lelang (SBN), investor asing kemudian juga mulai masuk dan itu akan melakukan stabilitas dari nilai tukar," kata Perry ditemui usai rapat di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Selasa.
Rapat yang juga dihadiri Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso tersebut membahas mengenai isu perekonomian terkini seperti masalah stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
Mengenai nilai tukar rupiah yang masih mengalami tren pelemahan, Perry memastikan bahwa BI akan terus ada di pasar untuk melakukan langkah-langkah stabilitasi baik melalui intervensi pasar valas maupun pembelian SBN di pasar sekunder.
Ia juga mengatakan bahwa respons kenaikan suku bunga telah ditempuh untuk membuat pasar keuangan Indonesia, khususnya obligasi pemerintah, memiliki "yield" yang tetap menarik bagi investor asing.
"Sementara asing belum masuk cukup besar, perlu intervensi valas oleh BI. Kalau ada investor asing menjual SBN-nya, BI akan membeli SBN dari pasar sekunder tentu saja at market price," kata Perry.
BI juga akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan OJK untuk mengatasi stabilitas dalam jangka pendek sekaligus juga mendorong pertumbuhan.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi susut tujuh poin menjadi Rp14.397 dari Rp14.390 per dolar AS.
Rupiah terus menyusut hingga pukul 10.30 WIB, ketika nilai tukarnya mengalami depresiasi 39 poin menjadi 14.429 per dolar AS.
Baca juga: Kemenkeu akomodasi pembelian SBN ritel dalam jaringan
Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018