"Hal itu menunjukkan data-data ekonomi yang tidak terekam. Itu menunjukkan memang ada shifting (pergesaran) di penjualan ritel," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityasara dalam pertemuan dengan pimpinan media massa di Jakarta, Selasa.
Selain dari meroketnya pertumbuhan e-commerce, Mirza mengatakan, membaiknya konsumsi rumah tangga juga terlihat dari meningkatnya keyakinan konsumen, tertuma kelompok menengah atas, dan juga data penjualan ritel.
Penjualan eceran menurut survei BI pada Mei 2018 diperkirakan akan meningkat hingga 4,4 persen (yoy), lebih tinggi dibanding April 2018 yang 4,1 persen (yoy) karena permintaan konsumen saat Lebaran 2018. Penjualan itu ditopang dari penjualan perlengkapan rumah tangga dan peralatan komunikasi dan informasi.
Sementara menurut survei konsumen BI, optimisme konsumen terhadap ekonomi pada Oktober 2018 akan meningkat didorong oleh membaiknya ekspetasi terhadap usaha, ketersediaan lapangan kerja, dan penghasilan.
"Dari sisi keyakinan konsumen juga ada perbaikan di tahun ini," ujar dia.
Mirza mengatakan BI masih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan berada di 5,1-5,2 persen (yoy).
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018