"Dunia sudah merambah pada `Fintech` atau teknologi keuangan sekarang sudah saatnya menuju pada Medtech atau teknologi bidang kesehatan," kata Direktur Sistem Informasi Kesehatan PHC Healthcare, Takayuki Otsuka, di Jakarta, Selasa.
PHC Healthcare menawarkan pengembangan sistem perangkat lunak dalam pelayanan administrasi kepada pasien yang dapat memangkas waktu tunggu pasien.
Secara sistem kinerja, di mana pasien sebelumnya harus datang subuh untuk mengambil antrean formulir pendaftaran tidak diperlukan lagi.
Akan disediakan mesin seperti ATM yang dapat mencetak administrasi pendaftaran dan rujukan poliklinik yang terintegrasi dengan kartu BPJS Kesehatan.
Sehingga pasien cukup datang ke rumah sakit dengan membawa kartu BPJS Kesehatan. PHC Healthcare sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam mengintegrasikan data.
Takayuki belum bisa menyebutkan secara rinci besaran investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan perangkat lunak rumah sakit tersebut. Target dari perusahaan Jepang PHC Healthcare tidak disebutkan juga dalam nominal mata uang.
Hingga saat ini rumah sakit yang telah bekerja sama adalah RS Dharmais (Pusat Kanker Nasional) dan RS Umum Tangerang.
Sementara itu, Direktur Utama RS Kanker Dharmais, Abdul Kadir, menanggapi, kerja sama tersebut untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit setara internasional.
Dari segi peralatan infrastruktur perangkat lunak menjadi lebih efisien serta dapat mengurangi jumlah kerja sumber daya manusia di bidang administrasi untuk dapat diperbantukan di divisi lainnya.
Waktu tunggu yang biasanya memakan berjam-jam bagi pasien dapat dipangkas hingga 30 menit menjelang pemeriksaan saja, tanpa antre lagi.
Selain itu, sistem perangkat lunak juga akan melindungi dari serangan "hacker" yang pernah terjadi, integrasi dengan sistem keuangan juga akan mempermudah proses administrasi pasien.
Pewarta: Afut Nursyirwan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018