Pertamina uji pasar Bright Gas 3 kg

3 Juli 2018 22:46 WIB
Pertamina uji pasar Bright Gas 3 kg
Petugas merapikan Bright Gas ukuran tiga kilogram saat uji pasar di SPBU COCO Kuningan, Jakarta, Selasa (3/7/2018). Sebanyak 3.500 tabung gas non subsidi akan dijual di SPBU dan apartemen wilayah DKI Jakarta dengan kisaran harga Rp39.000 sampai Rp40.000. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Surabaya (ANTARA News) - PT Pertamina melakukan uji pasar varian baru elpiji Bright Gas ukuran 3 kg di agen Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Corporate Owner Corporate Operation (COCO) 51.601.118 di kawasan Pakuwon City, Surabaya Timur.?

General Manager PT Pertamina "Marketing Operation Region" (MOR) V, Ibnu Chouldum di Surabaya, Jawa Timur, Selasa mengatakan uji pasar elpiji nonsubsidi berwarna pink ini dilakukan di dua tempat yakni Surabaya dan Jakarta.

"Uji pasar bright gas 3 kg ini ada dua titik. Pertama di Jakarta dan kedua di Surabaya ini," katanya.

Untuk Surabaya, kata dia, disiapkan 1.500 tabung dengan harga perdana mencapai Rp187 ribu per tabung di SPBU COCO, sedangkan di agen harganya Rp184 ribu per tabung.

"Untuk reffil atau isi ulang harganya Rp39 ribu per tabung di luar ongkos kirim, dan harga Rp42 ribu per tabung untuk di SPBU COCO," katanya.

Untuk tukar tambah tabung elpiji 3 kg hijau (subisidi) ke bright gas 3 kg cukup membayar Rp81.500 per tabung di agen, dan Rp84.500 per tabung di SPBU COCO.

"Uji pasar ini akan terus kami lakukan, dan belum diketahui sampai kapan akan dilakukan. Tentunya, apabila respon pasar positif akan diteruskan," katanya.

Ia mengatakan, Bright Gas 3 kg hadir tidak untuk menghilangkan atau menggantikan elpiji subsidi 3 kg tabung hijau atau biasa disebut tabung melon, sebab masing-masing sudah ada pasarnya.

"Bright Gas hadir didukung dengan regulasi dari pemerintah provinsi Jawa Timur yang mengimbau Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak lagi menggunakan elpiji subsidi," katanya.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswanamigas) Jatim, Rahmad Muhammadiyah, mendukung hadirnya varian baru tersebut.

"Masyarakat kini bisa mendapatkan pilihan untuk produk nonsubsidi. Memang saat ini pasar elpiji nonsubsidi belum besar, namum perlu didukung kebijakan pemerintah dan ikut melakukan sosialisasi. Semuanya tetap kembali ke pilihan konsumen," katanya.

(A067/N002)

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018