"Memperdalam bahasa Mandarin lagi di Indonesia itu penting untuk memudahkan penguasaan bahasa," katanya saat melepas 13 pelajar Indonesia yang baru lulus dari Beijing Institute of Technology di Beijing, Selasa (3/7).
Menurut dia, China sebagai negara ekonomi terbesar kedua di dunia akan meningkatkan nilai investasinya di Indonesia sehingga membuka kesempatan kerja yang lebih luas lagi bagi masyarakat di Indonesia.
Sampai saat ini nilai investasi China di Indonesia telah mencapai angka 63,5 miliar dolar AS.
"Huawei (perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi) juga mau investasi di Indonesia dengan merekrut 2.000 sampai 2.500 orang tenaga kerja, 80 persen di antaranya diserap dari sekitar lokasi pabrik di Indonesia," kata Dubes China merangkap Mongolia itu.
Namun kepada para lulusan tersebut, Djauhari juga mengingatkan pentingnya berwirausaha.
"Apalagi kalian ini dari jurusan eksakta. Ilmu yang kalian dapat dari sini bisa diterapkan di Indonesia. Kalau sekarang ada Gojek, mungkin di era kalian nanti ada Gojek-Gojek yang lain meskipun namanya bukan Gojek," ujarnya sambil menyebut nama usaha rintisan (start-up) yang dikembangkan anak muda di Indonesia yang meraih kesuksesan itu.
Di China terdapat sekitar 13.000 pelajar asal Indonesia yang melanjutkan studi di berbagai bidang yang tersebar di hampir seluruh wilayah daratan Tiongkok itu.
Beijing merupakan kota yang menjadi salah satu tujuan utama para pelajar Indonesia untuk menimba ilmu di China, khususnya bidang kedokteran dan teknologi informasi.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018