Metode ini melibatkan ikan kecil yang menggigit kaki seseorang saat mereka berendam dalam bak air hangat. Ikan yang digunakan merupakan pemakan tumbuhan namun bisa juga memakan kulit manusia yang mati.
Setelah melakukan pedikur, sang wanita yang tak disebutkan namanya itu mengaku kuku kakinya berhenti tumbuh dan kemudian lepas.
Awalnya dia mengira terkena onychomadesis--kerusakan kuku dan diketahui memiliki gejala seperti kuku tanggal perlahan. Dia lalu berkonsultasi dengan dokter kulit.
"Mekanisme tindakan tidak sepenuhnya jelas, kemungkinan karena traumatis," ujar Sheri Lipner, asisten profesor dermatologi di Universitas Columbia Weill Cornell Medicine.
Lipner mengatakan bahwa kasus itu bisa menjadi contoh onychomadesis pertama yang disebabkan oleh ikan. Secara tegas dia tidak merekomendasikan pedikur menggunakan ikan untuk tujuan apapun.
"Saya tidak merekomendasikan pedikur ikan untuk tujuan medis atau estetika. Selain onikomadesis, ada juga infeksi serius yang terkait dengan pedicure ikan," kata dia.
Lipner mencatat bahwa metode ini telah dilarang di setidaknya 10 negara bagian di Amerika, sebagian besar karena masalah kesehatan.
Kuku kaki si wanita kemungkinan akan kembali, tetapi akan memakan waktu lama karena kuku hanya tumbuh rata-rata satu milimeter per bulan, kata Lipner seperti dilansir Foxnews.
Baca juga: Azarenka mundur akibat salah pedicure
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018