"Kelahiran satwa itu akan mendukung upaya pelestarian harimau Sumatera," kata Kepala Hubungan Masyarakat Bali Zoo Emma Kristiana Chandra di Gianyar, Bali, Rabu.
Pengelola kebun binatang itu harus menunggu ketiga harimau tersebut berusia dua bulan sebelum diumumkan kepada publik karena hingga saat ini masih dalam pengawasan intensif tim dokter setempat.
Ketiga bayi harimau tersebut tumbuh sehat dengan jenis kelamin dua jantan dan satu betina dengan berat jantan masing-masing mencapai 7.370 gram, panjang 58 cm dan 6.970 gram, panjang 62 cm serta betina 6.570 gram dengan panjang 59 cm.
Emma menambahkan kelahiran ketiga bayi harimau sumatera itu merupakan yang pertama di Bali oleh induk betina bernama Sean berusia 5 tahun dan jantan bernama Pandeka (3,5 tahun).
Ia menjelaskan ketiga bayi harimau yang belum memiliki nama itu sudah mendapatkan pemeriksaan kesehatan menyeluruh termasuk memberikan vaksin pertama.
Baca juga: BKSDA titip satwa sitaan di Bali Zoo
Baca juga: Bukittinggi hibahkan harimau sumatera ke Bali Zoo
Ketiga satwa lucu yang lahir awal Mei 2018 dengan proses kelahiran normal itu juga sudah dipasangi microchip oleh Tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali beserta Tim Konservasi Wilayah II Gianyar.
"Hasil pemeriksaan ketiga bayi tersebut dalam keadaan sehat dan masih dalam pengawasan intensif dari tim dokter satwa di Bali Zoo," imbuh Emma.
Dengan bertambahnya keluarga baru harimau sumatera itu, jumlah koleksi yang ada di Bali Zoo saat ini mencapai lima ekor.
Menurut data dari lembaga international konservasi alam (IUCN) saat ini jumlah harimau sumatera kurang dari 400 ekor di Indonesia.
Baca juga: BKSDA Lampung sita kulit harimau sumatera
Baca juga: BBKSDA Riau temukan jejak harimau dewasa
Baca juga: Tim lacak jejak harimau sumatera di Indragiri Hulu
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018