Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, mengatakan dirinya akan mendampingi Jim Yong Kim yang melakukan kunjungan ke Bali yang fokusnya akan diarahkan untuk membahas penanggulangan sampah plastik.
"Khusus untuk kunjungan Presiden Kim ke Bali pada hari Kamis dan Jumat, kami akan membahas apa saja, dan rencana kami untuk bisa mengurangi 70 persen sampah plastik pada tahun 2025 nanti," katanya.
Luhut mengaku Kim akan turut diundang untuk mengunjungi Balai Pengelolaan Hutan Mangrove dan melakukan diskusi "meja bundar" tentang sampah dan penanganannya dengan beberapa menteri, seperti Menteri Keuangan, Menteri Perumahan Rakyat dan Pekerjaan Umum, serta Menteri Desa.
"Sampah ini masalah serius, untuk menanganinya membutuhkan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan pemerintah sedang mempersiapkan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai penanganan sampah nasional. Jika sudah ada Perpres, kita akan ajukan anggaran untuk program ini dalam rancangan perubahan APBN 2018," jelasnya.
Bank Dunia sendiri saat ini akan menjalankan proyek Dana Perwalian Kemaritiman Indonesia (Indonesia Oceans Multi Donor Trust Fund) yang memberikan dukungan strategis terhadap seluruh agenda kelautan Indonesia.
Dukungan yang diberikan antara lain mendukung perbaikan terhadap perencanaan, koordinasi, kebijakan dan pendanaan strategi kelautan Indonesia.
Kedua, mendukung upaya pengurangan limbah plastik yang diwujudkan dalam Rencana Aksi Nasional Pengurangan Sampah Plastik. Kemudian ketiga, mendukung ketahanan daerah pesisir dan sumber daya laut.
Dana Perwalian ini dikelola oleh Bank Dunia, yang merupakan dana hibah dari Norwegia dan Denmark, masing-masing berjumlah 1,4 juta dolar AS dan 875 ribu dolar AS.
Dana ini bertujuan menciptakn sinergi dengan program sejenis lainnya di bawah Bank Dunia dan mitra pembangunan lainnya, termasuk dalam meningkatkan pengelolaan sampah di berbagai kota di Indonesia.
Selain itu badan ini juga menjalankan Proyek Pengelolaan Sampah Padat Bank Dunia (National Municipal Solid Waste Management Project) yaitu memberikan dukungan kepada Kementerian Perumahan Rakyat dan Pekerjaan Umum serta Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam melaksanakan program pengelolaan sampah senilai 1,2 miliar dolar AS yang sebagian besar akan didanai oleh pemerintah pusat dan daerah.
Program itu diharapkan dapat menarik investasi pihak swasta senilai 1,5 miliar dolar AS. Selama program berlangsung selama enam tahun, diharapkan sekitar 30 kota di Indonesia dapat mencapai sistem pemungutan, pengelolaan dan pembuangan sampah yang lebih baik, dan secara keseluruhan dapat mengurangi jumlah sampah yang mengalir ke laut, khususnya sampah plastik.
Sebagai pucuk pimpinan Bank Dunia, Kim juga dijadwalkan untuk berkunjung ke Kompleks Garuda Wisnu Kencana di Jimbaran, sebagai bagian dari persiapan perhelatan akbar Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia yang akan digelar di Bali, Oktober mendatang.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018