"Sampai hari ini hasil pencarian tim SAR dan pihak kepolisian di Nunukan sudah ditemukan tujuh orang korban yang diketahui berasal dari NTT," kata Koordinator Bidang Humas Forum Komunikasi Pemuda NTT di Kabupaten Nunukan Feliks Kebo Keda ketika dihubungi Antara dari Kupang, Kamis.
Ia mengatakan, jumlah korban meninggal yang ditemukan ketika peristiwa tenggelamnya kapal motor jenis speed boat di Perairan Sebatik pada Jumat (29/6), awalnya sebanyak empat orang, yakni Agustina Jawa Kelen, Viani Mukin, Yohanes Platin, dan Maria Goreti Barek yang berasal dari Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores.
Tim menemukan lagi korban sebanyak tiga orang yakni Bastian dan ibunya Anastasia Karo Lilin yang berasal dari Kabupaten Ende, serta Yordimus Eban Waton dari Flores Timur.
Feliks mengatakan, empat korban meninggal yang lebih dahulu ditemukan telah dipulangkan ke daerah asal di NTT setelah sebelumnya disemayamkan di sejumlah rumah warga NTT di Nunukan.
"Sementara tiga lainnya itu sudah kami kuburkan di Nunukan," katanya.
Ia mengatakan, hingga kini tim gabungan masih terus melakukan pencarian karena beberapa penumpang belum ditemukan.
"Ada satu lagi yang diduga anak dari korban bernama Anastasia belum ditemukan, kemudian juga juragan pemilik speed boat," katanya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah kapal motor jenis speed boat tenggelam di sekitar Perairan Pulau Sebatik pada Jumat (29/6) malam dalam penyeberangan dari Tawau, salah satu kota di Malaysia bagian timur menuju Pulau Sebatik dan Kota Nunukan.
Speed boat yang memuat 17 penumpang itu tenggelam akibat bertabrakan dengan salah satu speed boat lainnya di perairan tersebut,
"Mereka ini sedang dalam perjalanan menyeberang melalui jalur samping (ilegal) dari Tawau pada malam hari," kata Feliks.
Baca juga: Tim SAR lanjutkan pencarian empat korban speedboat tabrakan di Pulau Sebatik
Baca juga: TKI hilang dalam tabrakan speedboat di Sebatik dicari
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018