"Saya ditelepon Pak Wawan (Staf Istana) tadi malam jam 22.00 WIB. Saya kaget dan langsung siapkan 100 mangkok untuk pagi ini di Istana Bogor," kata Nani Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Kamis.
Ia bersama adik iparnya Cucu berangkat dari Cipanas pagi-pagi buta membawa serta gerobak buburnya untuk melayani para tamu Istana.
Kamis pagi (5/7) Presiden dijadwalkan untuk melakukan audiensi dengan para bupati.
"Ini sebenarnya kesiangan, kalau biasanya saya jam setengah enam sudah siap di sini," katanya.
Kehadiran gerobaknya tampak kontras di teras Istana Bogor, namun aroma bubur ayam dan makanan pendampingnya sangat menggoda selera.
Nani yang sudah berjualan bubur ayam sejak 24 tahun silam itu memang menjadi langganan Istana sejak Presiden Megawati Soekarnoputri.
"Kalau Bu Mega dulu sukanya bubur komplit, semua ayamnya pakai, sama juga dengan almarhum Pak Taufik Kiemas, dan juga Mba Puan," katanya.
Nani yang biasa mangkal di dekat Istana Cipanas kemudian berlanjut menjadi langganan Presiden SBY dan keluarga hingga kemudian jualannya dikenal sebagai Bubur Ayam SBY.
Ia sendiri sampai hapal favorit masing-masing keluarga SBY.
"Kalau Pak SBY tidak suka pakai seledri, Mas Ibas sama seperti bapaknya tidak suka seledri. Kalau Mas Agus tidak suka pakai kacang," katanya.
Sedangkan, Anni Yudhoyono kata Nani, lebih suka jika bubur disajikan langsung oleh penjualnya dengan porsi bubur yang sedikit dan sayur yang banyak.
Saat masa Presiden SBY, Nani bahkan hampir pasti diundang ke Istana setiap ada acara hingga hampir pasti dalam sebulan ada undangan untuk melayani tamu istana.
"Kalau Pak Jokowi belum pernah, ini baru, saya bawa juga ada pepes usus, sate ampela, sate ati, dan risoles labu siam wortel," katanya.
Sehari-hari, Nani biasa membuka warung buburnya di Jalan Raya Hanjawar Cipanas di seberang Brasco atau berdekatan dengan Istana Cipanas.
Bubur ayamnya seharga Rp15.000 permangkok dan dalam sehari ia bisa menjual lebih dari 100 mangkok.
Selain bubur ayam, ia juga menyediakan soto ayam, soto daging, soto kikil, soto babat, lontong sayur, dan nasi uduk dengan dibantu kerabatnya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018