Uruguay siap jinakkan Mbappe

5 Juli 2018 12:57 WIB
Uruguay siap jinakkan Mbappe
Pemain depan Prancis Kylian Mbappe. (FRANCK FIFE / AFP)
Nizhny Novgorod, Rusia (ANTARA News) - Si gesit nan cepat Prancis harus mencari cara bagaimana melewati bek-bek Uruguay yang dikenal tak mau kompromi, pada perempatfinal pertama dari dua perempatfinal antar-dua benua dalam Piala Dunia, Jumat malam pukul 21.00 WIB besok.

Tim Amerika Selatan itu berhasil membuat pemain Portugal Cristiano Ronaldo tidak berkutik ketika Uruguay menang 2-1 pada babak 16 Besar, dan satu gol yang dimasukkan Portugal itu sejauh ini adalah satu-satunya gol yang membobol Uruguay selama Piala Dunia 2018.  Ketangguhan pertahanan mereka setara dengan Brasil yang akan ditantang Belgia, Sabtu dini hari pukul 01.00 WIB.

Namun Prancis menciptakan empat gol pada pertandingan 16 Besar melawan Argentina dan akan mengandalkan trio serang tajam Antoine Griezmann, Olivier Giroud dan Kylian Mbappe untuk melanjutkan lagi ketajaman mereka di Stadion Nizhny Novgorod itu.

Mbappe yang masih 19 tahun mencetak dua gol dalam pertandingan melawan Argentina sehingga menjadi remaja pertama sejak legenda Brasil, Pele, pada final 1958, yang menciptakan dua gol dalam satu pertandingan Piala Dunia. Manuver solo dia dengan lari cepat sejauh 70 meter dalam perandingan itu untuk kemudian menghadiahkan Prancis tendangan penalti, membuat seisi dunia heboh.

"Saya mengira dia sedang mengendarai skuter," canda gelandang Prancis Florian Thauvin, mengenai si remaja yang harus ditakuti bek-bek Uruguay tersebut.

Di permukaan, Uruguay terlihat tenang di mana dua bek berpengalaman mereka, Jose Gimenez dan Diego Godin, justru menikmati kesempatan menghadang baik Mbappe maupun teman mereka di Atletico Madrid, Antoine Griezmann.

"Kami tak akan memberi mereka ruang, menghentikan mereka bermain, membuat serangan mereka tidak nyaman, itulah senjata kami," kata gelandang Diego Laxalt di kamp latihan Uruguay di sebuah hotel di luar Nizhny Novgorod yang uniknya dicat dengan warna-warni Brasil.

Dengan bekal kemitraan serangan yang menawan di antara duo Luis Suarez dan Edinson Cavani, para pemain Uruguay yakin mereka bisa melewati pencapaian terbaiknya yang terakhir pada semifinal 2010, kendati Cavani diserang cedera betis yang membuat mereka absen.

"Les Bleus" akan diinspirasi oleh momen dua dekade mereka meraih satu-satunya gelar juara dunia pada 1998, sedangkan generasi modern Uruguay si juara dunia dua kali, akan mati-matian menciptakan lagi kejayaan hitam-putih pada 1930 dan 1950.

Pemenang pertandingan ini akan menghadapi Brasil atau Belgia yang bertemu pada perempatfinal laina di Kazan, Sabtu dini hari WIB lusa, untuk memperebutkan satu tempat pada final 15 Juli.

Baca juga: Deschamps putar otak optimalkan gemilangnya Mbappe

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018