Dalam siaran pers di Jakarta, Kamis, Presiden Kim meninjau pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang rencananya akan rampung pada bulan Agustus mendatang didampingi Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.
"Saya tahu proyek ini sudah sangat lama dibangun dan pemerintahan saat ini bertekad menyelesaikannya. Saya melihat patung GWK ini sangat agung sekali. Saya yakin dengan mengajak pimpinan-pimpinan negara makan malam di sini akan menjadi satu yang istimewa," katanya.
Kim menyebut menjadi negara penyelenggara pertemuan tahunan bukanlah hal yang mudah karena perhelatan ini diikuti oleh ribuan peserta.
"Melaksanakan pertemuan tahunan adalah hal yang sangat rumit tapi saya percaya akan kemampuan dan tekad dari panitia di bawah pimpinan pak Luhut, saya sangat optimistis perhelatan ini akan berlangsung mulus dan lancar," ujarnya.
Kim juga meyakini pemerintah Indonesia akan dapat mengatasi masalah dan kendala di Bali terutama terkait aktivitas Gunung Agung yang akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan.
"Tidak ada yang bisa memperkirakan apa yang akan terjadi tapi saya percaya dan yakin oleh tim pak Luhut semua ini akan bisa diatasi," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menko Luhut mengatakan pemerintah Indonesia serius mempersiapkan acara ini. Terkait kondisi Gunung Agung, ia mengatakan telah bertemu dengan beberapa ahli gunung berapi dan menyimpulkan jika erupsi terjadi maka skalanya tidak besar.
"Saya telah bertemu Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pak Kasbandi dan ahli gunung berapi pak Soerono, mereka mengatakan sangat kecil kemungkinannya akan terjadi letusan seperti tahun 1963. Jadi letusan ini menurut mereka letusan-letusan yang skalanya kecil seperti Sinabung, dan Anak Krakatau," jelasnya.
Dari penjelasan yang diterimanya, jika Gunung Agung mengalami erupsi, maka dampaknya akan dapat dirasakan dalam radius 10-12 kilometer.
"Menurut ramalan cuaca, jika memang terjadi letusan pada saat Pertemuan Tahunan, angin akan bertiup ke timur. Kita tidak terlalu khawatir dan tetap mewaspadai," kata Luhut.
Dewan Gubernur Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia setiap tahun menyelenggarakan pertemuan rutin yang mendiskusikan perkembangan ekonomi dan keuangan global serta topik pembangunan dan isu-isu global.
Acara yang akan diselenggarakan Oktober nanti akan diikuti sekitar 15.000 peserta yang terdiri dari para Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara, sektor swasta, investor, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan kalangan media.
Penyelenggaraan diharapkan mampu meningkatkan pemasukan di sektor pariwisata, meningkatkan aktivitas ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mempromosikan investasi dan perdagangan.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018