Selama kurun tiga tahun terakhir (2015-2017), pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla berhasil membuka 8.004.673 lapangan pekerjaan baru.
Dengan demikian target pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk membuka sebanyak 10 juta lapangan kerja baru secara bertahap selama lima tahun bakal terpenuhi.
Hal tersebut diungkapkan Menaker Hanif kepada wartawan usai mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR di Gedung Nusantara I Komplek Parlemen Senayan. Raker ini membahas penyesuaian pagu indikatif Kemnaker tahun anggaran 2019.
"Pada tahun 2018 kita proyeksikan sekitar 2,8 juta lapangan kerja baru akan tercipta. Saat ini sudah ada 10 juta lebih tenaga kerja yang terserap. Artinya ada sekitar dua juta lebih tenaga kerja terserap setiap tahunnya," kata Hanif.
Menteri Hanif mengungkapkan selama periode 2014 - 2017 di bawah Kabinet Kerja telah menyerap 10.658.978 tenaga kerja. Pada 2014, pemerintahan berhasil menciptakan 2.654.305 tenaga kerja, kemudian tahun 2015 melonjak menjadi 2.886.288 dan 2016 tercipta 2.448.916 tenaga kerja. Serapan tenaga kerja kembali meningkat menjadi 2,669.469 tenaga kerja di tahun 2017.
"Kita optimis penciptaan lapangan kerja tiga tahun terakhir melampaui target yang dijanjikan pemerintahan Jokowi-JK saat kampanye," ujar dia.
Hanif menambahkan jumlah angka pengangguran sejak tahun 2015 hingga saat ini juga terus mengalami penurunan. Selain penyerapan tenaga kerja, Menaker Hanif pun meyakini jumlah angka pengangguran terus mengalami penurunan.
Hal tersebut sejalan dengan upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi serta investasi sehingga membuka kesempatan kerja.
"Data pengangguran trend-nya terus menurun dari 5,5 menjadi 5,13 persen. Ini menunjukkan jika program pemerintah menuai keberhasilan. Kita akan terus melakukan percepatan pengurangan pengangguran dan membuka kesempatan kerja," kata Hanif.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018