Melatih Uruguay pada tiga Piala Dunia terakhir, Tabarez membawa timnya melampaui fase grup pada setiap keikutsertaannya -- menuju semifinal 2010, 16 besar pada 2014, dan perempat final di Rusia.
Kendati demikian, Uruguay harus menelan kekalahan 0-2 di Stadion Nizhny Novgorod atas Prancis.
"Kami tidak dapat mengendalikan kekuatan-kekuatan mereka," kata Tabarez, yang terlihat sedih namun tetap tenang setelah para pemainnya meninggalkan lapangan dengan berurai air mata, serta mendapat sambutan hangat dari para penggemarnya.
"Hari ini kami bermain menghadapi lawan yang lebih baik dan lebih kuat dibanding kami. Kami harus mengakuinya dan memberi selamat kepada mereka."
Tim Eropa itu menang berkat sundulan Raphael Varane di babak pertama dan kesalahan yang dilakukan kiper Fernando Muslera pada babak kedua, yang membuat bola sepakan Antoine Griezmann dapat masuk ke gawangnya.
"Saya berkata kepada semua pemain saya setelah pertandingan bahwa mereka dapat sangat bangga, mereka dapat tetap menegakkan kepala," tutur Tabarez, yang melihat timnya hampir menyamakan kedudukan pada akhir babak pertama namun kemudian tidak mampu menciptakan lebih banyak peluang.
"Saya tidak akan mengatakan kepada Anda apa yang saya katakan kepada kiper saya. Ia telah menjadi pilar yang sangat penting bagi kami. Saya tidak akan mencuci tangan dengan menyerahkan tanggung jawab kepada para pemain."
Baca juga: Catatan dan galeri foto kemenangan Prancis atas Uruguay
"Kami memimpikannya"
Dengan populasi hanya berisi 3,3 juta orang, juara Piala Dunia dua kali Uruguay telah sejak lama menggebrak kancah sepak bola global.
Namun mengalahkan Prancis selalu terlihat sebagai tugas berat, dan hal itu menjadi semakin sulit ketika penyerang Edinson Cavani harus absen karena cedera. Penggantinya, Cristhian Stuani, tidak memberi dampak pada serangan, dan penyerang lain Luis Suarez kehilangan partner utamanya.
"Hari ini impian kami berakhir... (namun) menurut saya dunia telah melihat apa yang kami capai, apa yang ingin kami lakukan, dan negara seperti apa kami. Anda tahu kami adalah negara kecil. Ini lebih sulit bagi kami dibanding untuk Prancis atau Jerman atau Inggris."
Baca juga: Griezmann jadi pemain terbaik laga Prancis vs Uruguay
"Ada banyak negara yang masuk jajaran elit sepak bola yang telah meninggalkan turnamen sebelum kami... Jerman tersingkir pada fase grup, Argentina juga tersingkir lebih awal."
Sampai Sabtu, Uruguay memiliki salah satu pertahanan terbaik di Piala Dunia, hanya kemasukan satu gol dari empat kemenangan beruntun.
"Gol pertama (Prancis) merupakan pertama kalinya dalam kurun waktu yang sangat lama di mana tim mampu mencetak gol ke gawang kami," kata tabarez, mengacu kepada sundulan Varane.
"Tentu saja ketika Anda kalah Anda merasakannya, untuk negara seperti Uruguay, dengan sejarah kami. Tentu saja ini menyakitkan, namun marilah tidak terlalu dramatis. Kami memimpikannya. Beberapa hal tidak pernah berakhir. Piala Dunia dimainkan setiap empat tahun."
(H-RF)
Pewarta: ANTARA
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018