"Saat ini ada kompor listrik untuk memudahkan kita memasak dengan murah serta tidak takut meledak. Coba dihitung, saya yakin pasti kompor listrik lebih murah. Jadi, kompor induksi listrik ini tolong dimanfaatkan penggunaannya," katanya di Pulau Lepar Kecamatan Lepar Pongok, Bangka Selatan, Sabtu.
Dukungan ini sejalan dengan ketercukupan pasokan listrik di daerah-daerah kepulauan yang ada di Bangka Belitung saat ini.
"penggunaan kompor induksi listrik di kepulauan ini penting karena pasokan listrik di daerah kepulauan saat ini sudah sangat cukup, namun di sisi lain pengangkutan minyak maupun tabung gas ke daerah kepulauan susah, sehingga harga menjadi lebih mahal," katanya.
General Manager PLN Wilayah Bangka Belitung, Abdul Mukhlis mangatakan saat ini kecukupan daya untuk daerah kepulauan di Bangka Belitung sudah bisa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"PLN kini sudah menjangkau sejumlah pulau yang tergolong 3T, yaitu terpecil, terluar dan tertinggal di Bangka Belitung, jadi masyarakat dapat memanfaatkannya untuk peningkatan kegiatan ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan," ujarnya.
Tercatat hingga saat ini PLN Babel telah melistriki sembilan pulau yang tersebar mengelilingi dua pulau besar, yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Satu pulau dilistriki dengan menggunakan kabel laut, yaitu Pulau Lepar.
Sementara untuk delapan pulau lainnya dilistriki dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), antara lain Pulau Nangka berkapasitas 200 kW, Pulau Sumedang 300 kW, Pulau Gresik 400 kW, Pulau Celagen 400 kW, Pulau Pongok 300 kW, Pulau Selat Nasik 1,79 MW, Pulau Seliu 500 kW dan Pulau Bukulimau 400 kW.
Salah seorang warga Pulau Lepar, Rustom memiliki kesan positif dan antusias setelah dikenalkan kompor listrik oleh Gubernur.
"Kami sangat senang dikunjungi dan diperkenalkan kompor listrik oleh pak Gubernur, kami berharap hal ini dapat menjadi solusi kebutuhan hidup sehari-hari supaya lebih hemat daripada harus membeli BBM," katanya.
Pewarta: Ahmadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018