Pariwisata Banyuwangi dikenalkan ke Amerika

8 Juli 2018 11:04 WIB
Pariwisata Banyuwangi dikenalkan ke Amerika
Pekerja menarik troli untuk mengangkut wisatawan menaiki Kawah Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (1/10). (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/ama/16).
Banyuwangi (ANTARA News) - Delegasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memperkenalkan potensi pariwisata daerah itu ke Amerika Serikat yang difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri RI.

Delegasi Pemkab Banyuwangi yang dipimpin Bupati Abdullah Azwar Anas itu bertemu dengan pelaku pariwisata AS yang dipimpin Presiden Biro Perjalanan Wisata AS Wilayah Midwest Jesse Guerra. Jesse Guerra yang mengoordinasi pelaku wisata di sejumlah negara bagian di AS, seperti Ohio, Michigan, Kansas, Minnesota, Indiana, Wisconsin, Iowa, Missouri, dan Illinois.

"Beragam objek wisata di Banyuwangi dipresentasikan ke jejaring pelaku usaha pariwisata AS. Tentu ini peluang bagus, kami berterima kasih ke pemerintah pusat, khususnya Kementerian Luar Negeri, yang terus bekerja mendukung promosi wisata daerah-daerah di Tanah Air," ujar Bupati Abdullah Azwar Anas dalam pernyataan yang diterima di Banyuwangi, Minggu.

Dalam pertemuan yang dihadiri Konsul Jenderal RI Rosmalawati Chalid itu, dipresentasikan beragam objek wisata Banyuwangi, seperti Kawah Ijen yang mempunyai fenomena alam api biru (blue flame), G-Land yang merupakan salah satu pantai dengan ombak terbaik di dunia untuk selancar, Pulau Tabuhan untuk selancar layang dan angin, dan sejumlah resor unggulan.
 
Kejuaraan Selancar Wanita Peselancar wanita Tamaki Tanikoshi asal Jepang beraksi saat mengikuti Kompetisi Surfing International di Pantai Pulau Merah, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (27/9). Sebanyak 97 peserta dari 16 negara mengikuti kejuaraan internasional yang digelar oleh pemerintah daerah Banyuwangi. (ANTARA FOTO/ Budi Candra Setya)


"Kami tampilkan pula durian merah dan kopi Banyuwangi. Ternyata orang AS kagum dengan durian merah, penasaran ingin mencoba, banyak yang langsung cari informasi via smartphone-nya," ujar Anas.

Selain itu, ada aksi sejumlah penari gandrung yang diboyong Kementerian Luar Negeri dari Banyuwangi.

Anas optimistis, ke depan semakin banyak wisatawan mancanegara yang datang ke Banyuwangi. Apalagi, akses transportasi udara ke Banyuwangi kini semakin mudah.

"Sekarang di Rusia yang sedang ada Piala Dunia, bus-bus kotanya bergambar Kawah Ijen dan Tari Gandrung. Orang dari berbagai negara yang mengikuti Piala Dunia melihat promosi itu. Lalu sekarang promosi di AS. Semua didukung pemerintah pusat, tidak pakai APBD. Ini semua kami harapkan mendongkrak kunjungan turis ke Banyuwangi," kata Anas.

Anas menambahkan, untuk memudahkan wisatawan AS yang belum banyak mengenal Banyuwangi, digambarkan lokasi Banyuwangi yang berdekatan dengan Pulau Bali. Bali menjadi pintu masuk untuk memasarkan wisata Banyuwangi ke AS.

"Kedekatan dengan Bali adalah keunggulan. Itu kami manfaatkan sebagai strategi pemasaran. Target kami memang menggaet 7 persen wisatawan mancanegara (wisman) di Bali untuk datang pula ke Banyuwangi. Setahun ada sekitar 4 juta wisman ke Bali, kalau 7 persennya saja, berarti 280.000 wisman ke Banyuwangi. Kami targetkan itu tercapai 2021, posisi kini 100.000 wisman per tahun ke Banyuwangi. Tentu ada pula yang ke Banyuwangi tanpa lewat Bali," ujarnya.

Pewarta: Masuki M Astro
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018