"Kami sudah bahas hal-hal yang perlu yang akan kami usulkan tentu saja. Termasuk antisipasinya, tapi substansinya saya belum bisa jelaskan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Minggu malam.
Darmin mengatakan pembahasan tersebut telah dilakukan dengan beberapa kementerian terkait.
Hadir dalam rapat koordinasi tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Hasil dan substansi dari rapat koordinasi di Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian tersebut nantinya akan disampaikan pada rapat kabinet di Istana Bogor, Senin (9/7).
Ketika ditanya mengenai dampak perang dagang kepada Indonesia, Darmin tidak bersedia berkomentar. "Saya belum mau komentar dulu urusan itu," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Enggartiasto membenarkan bahwa rapat di kantor Kemenko Perekonomian membahas persiapan rapat kabinet terbatas. Ia mengungkapkan salah satu isu yang dibahas adalah mengenai ekspor dan impor.
Sebelumnya, perang dagang antara Amerika Serikat dan negara-negara ekonomi utama lain makin mengemuka setelah Pemerintah AS pada Jumat (6/7) mulai mengenakan tarif bea masuk baru pada impor produk China senilai 34 miliar dolar AS.
Trump menganggap China menggunakan praktik perdagangan yang "tidak adil" untuk mendapatkan keuntungan atas AS, misalnya menyangkut hukum kekayaan intelektual.
Trump juga menyoroti defisit perdagangan AS dengan China. Menurut data Biro Sensus AS (US Census Bureau), defisit perdagangan AS terhadap China mencapai 376 miliar dolar AS.
Baca juga: Bank Dunia: Indonesia harus hadapi perang dagang
Baca juga: China tak mau perang dagang dengan AS
Baca juga: China peringatkan Amerika Serikat jangan "main api"
(R031/S025)
Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018