Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta, Senin, mengatakan tahun lalu jumlah wisatawan mancanegara ke Tomohon naik tiga kali lipat menjadi 90.000 orang, untuk sebuah kota kecil angka tersebut dinilai besar sekali.
"Di Sumatera saja jumlah wismannya hanya 100.000 orang, Tomohon harus bangga, jumlah wismannya besar," katanya.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi diselenggarakannya TIFF 2018 yang diharapkan akan semakin mempromosikan Kota Tomohon sebagai pusat industri bunga terbesar di Indonesia di samping tujuan wisata lingkungan, ekoturisme, dan agroturisme.
"Penyelenggaraan TIFF sudah memasuki tahun ke-8 dan pesertanya terus bertambah. Kita harapkan ke depan festival bunga ini akan semakin banyak menarik peserta dari mancanegara," kata Arief.
Ia menambahkan, TIFF 2018 masuk dalam 100 Wonderful Events Indonesia 2018 dan memiliki kualitas standar nasional dengan "benchmarking" festival bunga internasional Pasadena, Amerika Serikat.
"Sulut mempunya dua event pariwisata yang masuk dalam 100 Wonderful Events Indonesia 2018 yakni Festival Pesona Bunaken dan TIFF," katanya.
Kedua event ini diharapkan mampu mendongkrak sektor pariwisata dan kunjungan wisatawan ke Sulut yang ditargetkan mencapai 150.000 wisman dan 90.000 wisatawan berkunjung ke Tomohon.
Tahun lalu Kota Tomohon banyak dikunjungi wisatawan asal Tiongkok karena banyaknya penerbangan charter dari kota-kota besar di Tiongkok langsung ke Bandara Sam Ratulangi.
TIFF 2018 mengangkat tema Beautiful Tomohon untuk mempromosikan pesona alam di wilayah Tomohon.
Rangkaian acara TIFF 2018 meliputi Tournament of Flowers (Flower Parade) dan Flower Fashion Carnival yang akan berlangsung di Jalan Protokol Kota Tomohon pada 8 Agustus 2017.
Selain itu akan digelar pula Pameran Tourism, Trade, Investment, and Floriculture Expo serta Pagelaran Seni dan Budaya Nusantara di Panggung Pameran Stadion Babe Palar Tomohon pada 7-12 Agustus 2018.
TIFF 2018 telah dibuka secara resmi oleh Menpar Arief Yahya di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (9/7).
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018