"Perdamaian atau persatuan bangsa dapat kita rawat dengan sebaik-baiknya karena dalam waktu dekat kita akan akan menghadapi banyak event-event internasional Asian Games 2018, pertemuan IMF di Bali serta melaksanakan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019, yang membutuhkan kesatuan kita sebagai bangsa," kata Wiranto usai membuka sarasehan nasional yang digelar Setjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas), di Jakarta, Selasa.
Sarasehan tersebut mengangkat tema "Merawat Perdamaian: Belajar dari Resolusi Konflik dan Damai di Maluku dan Maluku Utara untuk Indonesia yang bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur".
Wiranto yang mewakili Presiden Joko Widodo untuk membuka sarasehan nasional itu mengharapkan agar bangsa Indonesia bisa merawat perdamaian merujuk dari resolusi konflik di Maluku, sehingga dapat tercipta suatu masyarakat yang bersatu berdaulat adil dan makmur.
"Jadi saya atas nama presiden sudah memberikan satu masukan-masukan agar sarasehan nasional ini bisa menghasilkan pemikiran-pemikiran cerdas agar perdamaian atau persatuan bangsa dapat kita rawat dengan sebaik-baiknya," katanya.
Sarasehan nasional itu berlangsung selama dua hari, dengan sejumlah tokoh nasional yang akan menjadi pembicara, di antaranya Wapres Jusuf Kalla, Mendagri Tjahjo Kumolo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Mensos Idrus Marham, Menristek Dikri M Nasir serta Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan.
Wiranto menjelaskan situasi Maluku saat ini bisa menjadi contoh bagi upaya merawat perdamaian.
"Maluku sebagai contoh perdamaian yang terjadi sampai saat ini. Di sana sudah tidak mungkin untuk konflik, para leluhurnya sudah menancapkan semangat kerja sama dan gotong royong, Islam dan Nasrani sama-sama tidak pernah pecah. Yang Nasrani ikut merawat masjid, yang Islam mengecat gereja. Indah sekali," imbuhnya.
Menjelang tahun politik, Wiranto mengingatkan agar menjelang Pileg dan Pilpres 2019 tidak lahir konflik di masyarakat Indonesia.
"Apalagi sebentar lagi ada pileg dan pilpres, jujur kita katakan kita berdialog, objeknya masyarakat kita, politik mencari pemimpin masyarakat, salah pengelola akan menjadi konflik," ujarnya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018