Pengamat: Ma'ruf Amin buat koalisi umat goyah

11 Juli 2018 17:05 WIB
Pengamat: Ma'ruf Amin buat koalisi umat goyah
Ketua MUI Maruf Amin (ANTARA /Puspa Perwitasar )
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik Indonesia Public Institute (IPI) Jerry Massie menilai sosok Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma`ruf Amin dalam bursa calon wakil presiden akan membuat koalisi umat Islam goyah.

"Koalisi umat bisa goyah karena sosok tertinggi MUI. Ini langkah cerdas dan efektif jika Jokowi memilih dari kelompok agama," ujar dia di Jakarta, Rabu.

Menjelang pemilihan presiden pada 2019, bermunculan sejumlah koalisi umat Islam yang mendukung calon presiden dan wakil presiden masing-masing, misalnya, Koalisi Ummat Madani yang mendukung Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais maju sebagai capres.

Jerry menilai munculnya sosok KH Ma`ruf Amin akan membuat Amien Rais gamang untuk maju karena tidak mungkin melawan MUI.

"Saya nilai kalau Ma`ruf Amin dinaikkan, Amien Rais semakin waspada dan gamang. Amien Rais seorang profesional yang menghormati kebijakan MUI akan malu untuk ngotot maju," tutur Jerry.

Ada pun terkait dengan dukungan Ketua Umum PPP Romahurmuziy kepada KH Ma`ruf Amin untuk menjadi cawapres, Jerry menilai hal itu menunjukkan hubungan PPP dan MUI yang semakin mesra.

Baca juga: MUI : LGBT tidak dibenarkan semua agama

Dengan hubungan yang kian mesra, menurut dia, bukan tidak mungkin apabila menolak untuk menjadi cawapres, KH Ma`ruf Amin akan berbalik mengusulkan Romahurmuziy untuk mendampingi Jokowi.

"Bisa saja nanti mendorong Romahurmuziy yang sudah persiapan safari politik di Jawa dan televisi apabila Ma`ruf Amin ingin memberikan kesempatan pada generasi di bawahnya," ucap dia.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy menyebut Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma`ruf Amin sebagai satu dari 10 nama kandidat yang sudah dikantongi Joko Widodo (Jokowi) sebagai bakal calon wakil presiden.

Menurut Romahurmuziy, Ma`ruf Amin akan mampu menjembatani seluruh kepentingan.

Baca juga: MUI: Hargai perbedaan pilihan pilkada

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018