Uang bonus senilai tersebut diberikan oleh Djarum Foundation kepada Tontowi Ahmad, Lilyana Natsir dan Kevin Sanjaya, kepada ketiga atlet PB Djarum itu di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Rabu.
Untuk Tontowi/Lilyana yang menjuarai nomor ganda campuran Indonesia Open 2018 menerima bonus Rp400 juta, sedangkan Kevin yang menjuarai nomor ganda putra berpasangan dengan Marcus Gideon memperoleh Rp200 juta. Selain bonus dari Djarum Foundation, mereka juga menerima bonus dari blibli.com dan tiket.com.
"Ini adalah komitmen kami kepada yang berprestasi. Apa yang kami berikan supaya bisa memacu semangat atlet PB Djarum lainnya," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin.
Menurut Yoppy, bonus tidak hanya diberikan kepada atlet, namun juga diberikan kepada pelatih dalam hal ini Herry Irman Pierngadi, Aryono Miranat, Richard Mainaky dan Vita Marissa. Bonus yang diberikan berupa produk dan voucher dari sponsor pendukung.
"Kami menyadari di balik kesuksesan atlet ada peran pelatih yang bekerja keras menempa bakat dan performa terbaik atlet. Terima kasih telah melahirkan atlet-atlet yang mampu mengharumkan nama bangsa," kaya Yoppy menambahkan.
Baca juga: Akhir manis Liliyana Natsir di Indonesia Terbuka
Baca juga: PBSI akan evaluasi "aksi" Kevin Sanjaya
Baca juga: "Minions" rebut gelar Indonesia Terbuka pertamanya
Baca juga: Tontowi/Liliyana pertahankan gelar Indonesia Terbuka
Bonus yang diberikan oleh Djarum Foundation ini terasa istimewa karena atlet PB Djarum mampu menyumbangkan dua gelar juara Indonesia Open. Terakhir kali Indonesia mendapatkan dua gelar pada 2008 melalui Sony Dwi Kuncoro dan pasangan ganda putri, Lilyana/Vita Marissa.
Sementara itu pemain senior PB Djarum, Lilyana mengaku bangga terus mendapatkan apresiasi dari timnya dan menyebut bonus yang diperolehnya akan menjadi bekal setelah gantung raket.
Begitu juga dengan Kevin, atlet asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu mengaku pada Indonesia Open yang lalu dirinya bersama pasangannya Marcus tampil dengan keras karena ingin menjadi juara di rumah sendiri. Dan hasilnya sudah terealisasi.
"Rasanya lega bisa memberikan hasil terbaik di hadapan publik sendiri. Apalagi menghapus catatan tidak pernah menang di Istora. Kami juga ucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan," katanya saat dikonfimasi.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018