BPOM pastikan keamanan pangan saat Asian Games

12 Juli 2018 10:35 WIB
BPOM pastikan keamanan pangan saat Asian Games
Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palembang Dewi Permatasari menempelkan Stiker Pangan Aman di etalase salah satu toko di sentra oleh- oleh Pempek 26 Ilir Palembang, Sumsel, Senin (25/6/2018). Stiker Pangan Aman ini sebagai penanda bahwa usaha oleh-oleh pangan telah melalui pembinaan dan pengawasan BPOM terkait dengan pelaksanaan Asian Games. (ANTARA FOTO/Feny Selly)
Jakarta (ANTARA News)- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan keamanan pangan pada sejumlah lokasi kuliner saat pelaksanaan Asian Games.

"BPOM berkontribusi dalam Asian Games 2018, seperti melihat keamanan pangan yang dikonsumsi di Palembang dan sekitarnya. Pencegahan sudah kami lakukan berupa memberikan edukasi kepada para produsen pangan," ujar Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan pihaknya dan BPOM melakukan penyuluhan keamanan pangan di berbagai lokasi kuliner Kota Palembang. Penyuluhan keamanan pangan saat Asian Games ini dilakukan kepada 1.166 pelaku usaha, seperti penjual pempek, jasa boga, restoran saji hingga pedagang kaki lima yang ada di Palembang.

Selain itu juga dilakukan pemeriksaan keamanan pangan terhadap produk yang dijual menggunakan alat tes formalin, borax, rhodamin B dan methanil yellow.

"Jakarta dan Palembang sebagai tuan rumah Asian Games 2018 harus aman dan memiliki makanan yang berkualitas, seperti nutrisi makanan yang ada harus seimbang," katanya.

Ia juga berharap, pelaku usaha di Palembang dan Jakarta memiliki daya saing tinggi dengan cara menyediakan kemasan yang menarik dan produk bermutu agar dapat diekspor ke seluruh penjuru dunia, dan bisa meningkatkan pendapatan lokal dan ekonomi nasioal.

"Kalau makanan di Palembang dan Jakarta berkualitas bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, BPOM membantu produk-produk Palembang bisa berdaya saing, jika belum punya izin edar MD kami akan bantu untuk alur produksinya," kata dia.

Untuk makanan di Palembang masih ada yang harus diwaspadai karena ada beberapa temuan produk makanan rumahan yang menggunakan formalin, seperti tahu dan mi, untuk pempek tidak ada yang memakai formalin tetapi ada potensi.

"Kami akan menyosialisasikan alat pengganti formalin, penggantinya dengan teknologi pendinginan dan palata, tetapi untuk palata sedang proses izin Badan POM untuk kelayakan," katanya.

Saat ini pihaknya berupaya melakukan penegakan penataan pengelola formalin agar tidak masuk untuk makanan, karena formalin bukan untuk makanan.

"Apabila ada pihak yang tertangkap menggunakan formalin, akan dipidana dua tahun dan denda Rp4 milliar. Saat ini tempelan stiker pangan aman sudah berfungsi sebagaimana fungsinya, terutama pada saat Asian Games nanti," kata dia.

Baca juga: Kawasan Monas segera ditertibkan jelang Asian Games

Baca juga: Dinkes DKI jamin kualitas makanan atlet Asian Games

Baca juga: BBPOM diminta awasi makanan atlet Asian Games

Baca juga: Dian Sastro-Mikha siap bawa obor Asian Games 2018

Pewarta: Indriani
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018