Peningkatan itu dilakukan melalui workshop musik dan ekonomi kreatif bagi komunitas musik di kota Ambon, kata Asissten II Pemkot Ambon, Robby Silooy di Ambon, Kamis.
"Peningkatan kapasitas pelaku musik dilakukan untuk agar ada manfaat seosial, ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat," tambahnya saat membuka kegiatan workshop.
Kegiatan ini penting karena selain tentang musik, tetapi juga pengembangan ekonomi kreatif yang akan membawa dampak ekonomi bagi pendapatan perkapita daerah, tetapi juga pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
Mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia, merupakan peluang berharga bagi Pemkot Ambon untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui potensi sumber daya yang dimiliki.
"Semua pihak harus turut bersama mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia, bukan hanya pemerintah daerah, musisi, tetapi seluruh warga kota harus bergandengan tangan," ujarnya.
Musik merupakan bagian ekonomi kreatif melalui pengelolaan seni pertunjukan serta pengembangan industri didalamnya.
"Musik jika dikelola dengan baik, akan menjadi lokomotif penggerak bagi sektor-sektor ekonomi lainnya agar dapat turut berkembang," terangnya.
Disadari sungguh, mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia, bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kesiapan masyarakat Kota Ambon untuk dapat bersinergi dengan pemerintah dan stakehoder lainnya, agar musik dapat dijadikan ujung tombak ekonomi bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Sejalan dengan itu, maka Pemerintah Kota Ambon telah melaksanakan berbagai kegiatan yang mengacu pada lima pilar kota musik dunia yang teraplikasi dalam 25 rencana aksi untuk mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia.
"Kita bersyukur segala upaya yang dilaksanakan oleh Pemerintah bersama AMO dan Bekraf sejak pencanangan Ambon menuju kota musik dunia tahun 2016 hingga saat ini, telah menunjukan adanya komitmen dan dukungan dari masyarakat serta stakeholder lainnya dalam mewujudkan cita-cita tersebut," jelas Robby.
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018