"Setelah melihat videonya yang dikirim Zohri melalui WhatsApp, saya langsung menangis dan sujud sukur kepada Allah SWT," ujar Baiq Fazilah di rumahnya di Karang Pansor Desa Pemenang Barat Kecamatan Pemenang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis.
Ia mengaku, bangga atas prestasi yang diraih adiknya Lalu Muhammad Zohri. Apalagi kalau mengingat perjuangan keras adiknya yang berlatih di tengah keterbatasan.
Karena untuk berlatih saja, Lalu Muhammad Zohri tidak menggunakan alas kaki, karena tidak memiliki sepatu.
"Dia (Lalu Muhammad Zohri) anaknya pendiam dan tidak pernah menuntut ini itu. Bahkan, kalau berlatih tidak pernah pakai alas kaki (sepatu, red), karena tidak punya," terangnya.
Ia menambahkan, bakat lari adiknya tersebut sudah terlihat sejak Lalu Muhammad Zohri duduk di bangku SMP. Bahkan, guru olahraganya pun sudah memantau bakat adiknya tersebut.
"Untuk berlatih sendiri, adik saya suka latihan lari di pantai Pelabuhan Bangsal, Pemenang," ucapnya.
Lalu Muhammad Zohri merupakan anak ke empat dari empat bersaudara yakni Baiq Fazilah (29), Lalu Ma`rib (28), Baiq Fujianti (Almh) dan Lalu Muhamad Zohri.
Lalu Muhammad Zori lahir di Karang Pansor 1 Juli 2000. Kedua orang tua Lalu Muhammad Zohri, yakni Lalu Ahmad Yani meninggal sekitar tahun 2017 dan Ibunya Saeriah juga sudah meninggal sekitar tahun 2015.
"Cita-citanya mau banggakan keluarga dan buatkan rumah," tutur Baiq Fazilah menceritakan pengakuan adiknya.
Baca juga: Lalu Muhammad Zohri, dari rumah renta menjadi juara dunia
Baca juga: Video Lalu Muhammad Zohri menjadi juara Dunia Lari 100 meter putra U-20
Baca juga: Lalu sabet juara dunia lari 100 meter
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018