"Saya bahkan merasa sangat bangga dengan pencapaian yang diraih Zohri. Hal ini menjadi bukti bahwa putra-putri bangsa Indonesia mampu berbuat lebih di arena olahraga internasional,” kata Bambang Soesatyo, di Jakarta, Kamis.
Zohri, pemuda asal Nusa Tenggara Barat (NTB), mencapai finish pada cabang lari jarak pendek 100 meter dengan catatan waktu 10,18 detik mengalahkan dua pelari U-20 terbaik Amerika Serikat (AS), Anthony Scwartz dan Eric Harrison, yang menduduki peringkat kedua dan ketiga yang sama-sama finish dengan catatan waktu 10,22 detik.
Zohri yang kemudian dijuluki "bocah ajaib" itu menjadi sprinter tercepat pada Kejuaraan Dunia Atletik di Tampere, Finlandia, sekaligus memperbaiki rekor atas namanya sendiri dari 10,25 detik menjadi 10,18 detik.
Capaian waktu yang ditorehkan Zohri bahkan lebih cepat dari dua pelari andalan AS, Anthony Scwartz dan Eric Harrison. Scwartz dan Harrison berada di posisi kedua dan ketiga di belakang Zohri.
Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, mendorong Pemerintah Indonesia dan para pembina olahraga di Tanah Air untuk memberikan sambutan khusus kepada Zohri saat tiba di Indonesia.
Politisi Partai Golkar itu juga meminta Pemerintah memberikan perhatian serius terhadap Zohri. "Saya berharap pencapaian ini dapat memotivasi para atlet nasional lainnya, yang akan berlaga di arena Asian Games di Jakarta dan Palembang, pada Agustus mendatang," katanya.
Baca juga: Kemenpora siapkan bea siswa untuk Lalu M. Zohri
Baca juga: Tanggapan PASI atas prestasi Zohri
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018