Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta periode 2018-2022 Uden Kusuma Wijaya menyebut, hal itu dilakukan dengan mengawasi kualitas klub-klub di bawah asosiasi dan, tentunya, melalui kompetisi yang berjenjang.
"Kami juga terus melakukan sosialisasi filosofi sepak bola Indonesia yang menjadi program PSSI melalui pelatih kami ke klub-klub. Rencananya, kami akan menerapkan filanesia sebagai bagian dari kompetisi mulai tahun depan," ujar Uden ketika berkunjung ke Redaksi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Wisma Antara, Jakarta, Jumat.
Dia melanjutkan, sebagai bagian dari perhatian terhadap pemain muda, Asprov PSSI DKI dalam waktu dekat akan mengadakan turnamen Piala Soeratin untuk kelompok umur 13, 15 dan 17 tahun.
Kompetisi tersebut dijadwalkan bergulir September 2018, usai gelaran Liga 3 yang berlangsung 20 Juli 2018.
"Kami sekaligus memantau pemain-pemain yang bisa dipanggil untuk Pekan Olahraga Nasional," tutur Uden.
Jajaran pengurus Asprov PSSI DKI Jakarta periode 2018-2022 memang berhasrat melakukan perubahan signifikan terhadap persepakbolaan DKI Jakarta.
Merekrut anggota-anggota berusia muda, Asprov DKI ingin "menyegarkan" organisasi dengan ide-ide baru terkait pembinaan pesepak bola putra-putri, pelatih, wasit hingga kompetisi.
"Selama ini Asprov PSSI DKI cenderung vakum. Saat ini kami harus menunaikan banyak pekerjaan rumah. Oleh karena itu kami membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak," kata Wakil Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta Aldi Karmawan.
LKBN Antara sebagai kantor berita resmi pemerintah Indonesia pun siap memberikan dukungan kepada Asprov DKI Jakarta dengan tujuan yang sama. "Mudah-mudahan nanti ada sesuatu yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan sepak bola Indonesia. Namun, sebagai pewarta, kami juga tidak segan memberikan kritikan ketika ada yang melenceng," ujar Kepala Desk Olahraga LKBN Antara Dadan Ramdani.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018