Berbicara setelah pertemuan puncak NATO di Brussels, Trump mengatakan beberapa negara anggota yang kurang kaya telah meminta apakah Trump dapat membantu mereka membeli peralatan dan persenjataan dari AS.
Namun Trump tidak menyebutkan nama negara-negara yang dimaksud.
Ditanya tentang tekanan pada negara-negara dengan keuangan yang lebih lemah, dia berkata, "Kami memiliki banyak negara kaya di NATO, tetapi juga ada beberapa yang tidak begitu kaya dan mereka bertanya apakah mereka dapat membeli peralatan militer, dan dapatkah saya membantu mereka , dan kami akan membantu mereka sedikit, "katanya dalam konferensi pers.
"Kami tidak akan membiayai mereka, tetapi kami akan memastikan bahwa mereka dapat memperpembayaran dan berbagai hal lain sehingga mereka bisa membeli, karena AS membuat peralatan militer terbaik di dunia seperi jet tempur, peluru kendali, senjata, terbaik segalanya."
Trump mengklaim kemenangan pribadi pada pertemuan tersebut setelah meminta sekutu Eropanya untuk meningkatkan pengeluaran atau jika tidak maka kehilangan dukungan Washington.
Gedung Putih telah mendorong inisiatif "Beli Produk Amerika" yang bertujuan untuk membantu menumbuhkan miliaran dolar lebih dalam bisnis senjata.
Inisiatif ini telah menimbulkan kekhawatiran di Eropa, di mana beberapa orang melihat peningkatan penjualan senjata sebagai tujuan utama dari permintaan berulang Trump kepada NATO untuk meningkatkan pengeluaran militer mereka.
Trump tidak menarik hubungan langsung antara penjualan senjata dan upayanya untuk membujuk negara NATO lainnya untuk memperbaiki kekurangan dalam pembelanjaan pertahanan di bawah target pakta, tetapi memamerkan manfaat peralatan pertahanan buatan AS.
"Semua orang ingin membeli peralatan kami. Jadi kami membantu beberapa dari negara-negara itu untuk mengantri dan membeli peralatan terbaik," katanya.
Trump mencantumkan pembuat senjata AS teratas, Lockheed Martin Corp, Boeing Co dan Northrop Grumman Corp.
Perusahaan AS lainnya yang mempermanfaat dari dorongan penjualan senjata antara lain pembuat rudal Raytheon Co, dan General Dynamics Corp, yang membangun kapal perang dan peralatan militer lainnya.
Baca juga: AS diduga akan kembangkan persenjataan nuklir baru
Pewarta: -
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018