Palembang (ANTARA News) - Pembangunan kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) diyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa meningkatkan nilai ekspor dan kerja sama kontraktor Indonesia di masa depan.... kereta ringan LRT Palembang ini memang lebih dari 90 persen dibuat oleh putra-putri terbaik Indonesia."
"Nanti kalau LRT ini sudah kita lihat, nanti ada di Palembang, lalu yang kedua di Jakarta, dan yang ketiga di Bandung, kemudian ada di Surabaya dan Medan, ya sudah kenapa tidak?," kata Presiden Jokowi, setelah meninjau uji operasional LRT di Stasiun Jaka Baring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat.
Presiden Joko Widodo menumpang LRT dari Bumi Sriwijaya yang terletak di depan Mall Palembang Icon menuju Stasiun Jaka Baring Sport City.
Baca juga: Ini harapan Jokowi di sela-sela peninjauan LRT Sumsel
Presiden mengemukakan, Indonesia telah memiliki prestasi nama baik dalam ekspor di sektor transportasi, seperti mengirim kereta api ke Bangladesh dan Filipina.
Selain pengadaan gerbong LRT, Presiden Jokowi menilai, Indonesia juga dapat menawarkan kerja sama di bidang pembangunan konstruksi untuk penyangga LRT.
"Hitung-hitungan kemarin, juga tadi saya diberitahu oleh Pak Dirut Waskita dan Dirut PT Inka, paling murah dibandingkan negara lain," ujar Presiden Jokowi, terkait pembangunan LRT Palembang.
Baca juga: INKA mulai kirim gerbong kereta ke Bangladesh
Presiden juga menegaskan bahwa kualitas produk perkeretaapian Indonesia kompetitif dalam bersaing dengan produk negara lain.
Oleh karena itu pula, Presiden juga mengapresiasi pembangunan sarana LRT Palembang yang hampir seluruhnya adalah karya anak bangsa.
"Ini sudah membuktikan bahwa kereta ringan LRT Palembang ini memang lebih dari 90 persen dibuat oleh putra-putri terbaik Indonesia. Baik keretanya, baik konstruksinya. Hanya mesin saja, mesin keretanya yang memang masih harus membeli dari Bombardier Jerman," demikian Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Bank Dunia tawarkan pinjaman untuk bangun LRT di empat kota
Baca juga: Uji dinamis LRT Sumsel sudah sampai bandara
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018