• Beranda
  • Berita
  • Sebelum kepastian nasibnya, Isaiah Thomas sempat curhat di medsos

Sebelum kepastian nasibnya, Isaiah Thomas sempat curhat di medsos

14 Juli 2018 01:19 WIB
Sebelum kepastian nasibnya, Isaiah Thomas sempat curhat di medsos
Arsip - Pebasket Isaiah Thomas kala masih membela Los Angeles Lakers dalam laga lanjutan NBA melawan Miami Heat di American Airlines Arena, Florida, 1 Maret 2018. (twitter.com/nba)
Jakarta (ANTARA News) - Rekrutan anyar Denver Nuggets, Isaiah Thomas, sempat mencurahkan isi hatinya lewat media sosialnya saat nasibnya masih tak menentu sebelum ia dilaporkan resmi menerima pinangan tim barunya itu.

Lewat akun instagram miliknya, @IsaiahThomas, Thomas menggunggah serentetan story yang menampilkan sejumlah capaian di masa ia masih diperhitungkan sebagai salah satu bintang NBA kala menyokong Boston Celtics di musim 2015-2016 dan 2016-2017.

Baca juga: Isaiah Thomas dilaporkan merapat ke Nuggets

Pada Kamis (12/7), Thomas mengawali rangkaian storynya dengan mengunggah data grafis kandidat Pemain Terbaik NBA musim 2016-2017 yang sempat dikeluarkan stasiun televisi ABC kala itu.

Di grafis tersebut Thomas disandingkan dengan bintang San Antonio Spurs Kawhi Leonard, bintang Houston Rockets James Harden serta bintang Oklahoma City Thunder Russell Westbrook yang belakangan menjadi penerima penghargaan tersebut.

"Begitu cepat dilupakan! Saya akan mengingatkan mereka," demikian tulis Thomas yang dibubuhkan bersamaan dengan unggahan grafis tersebut.
Tangkapan layar instagram story Isaiah Thomas pada Kamis (12/7/2018) yang mengunggah grafis saat ia menjadi kandidat MVP NBA 2016-2017. (instagram.com/isaiahthomas)


Unggahan berikutnya, Thomas menyematkan grafis buatan program SportsCenter yang ditayangkan di jaringan televisi ESPN, yang memaparkan fakta bahwa Thomas merupakan pemain pertama yang tinggi badannya di bawah 6 kaki (setara 182 centimere) dan mencetak 50 poin di sebuah pertandingan fase playoff.

"Hal legendaris! Jangan dipelintir," demikian bubuhan tambahan Thomas untuk unggahan tersebut.
 
Tangkapan layar instagram story Isaiah Thomas pada Kamis (12/7/2018) yang mengunggah salah satu rekornya sebagai pebasket NBA dengan tinggi badan di bawah rata-rata. (instagram.com/isaiahthomas)

Kemudian Thomas kembali mengunggah grafis buatan SportsCenter lainnya, yang membandingkan dirinya dengan dua legenda NBA yakni Michael Jordan dan Kobe Bryant, dalam capaian memimpin raihan poin tim tiap laga secara beruntun dalam semusim.

Data tersebut memperlihatkan Jordan melakukannya dua kali dengan capaian 66 laga beruntun pada musim 1987-1988 serta 41 beruntun pada 1986-1987, Bryant sekali dalam 34 laga beruntun pada 2005-2006 dan Thomas sekali dalam 32 laga beruntun pada 2016-2017.

"Cuma MJ dan Kobe lol... Begitu cepat mereka bertingkah seolah-olah lupa," demikian Thomas membubuhkan pernyataan pribadinya.
Tangkapan layar instagram story Isaiah Thomas pada Kamis (12/7/2018) yang mengunggah grafis rekor memimpin perolehan poin tim dalam rentetan laga. (instagram.com/isaiahthomas)


Di unggahan keempat, Thomas hanya menuliskan sebuah kutipan pernyataan pendeknya sendiri.

"Tapi semuanya baik-baik saja... Saya akan tetap di rel #upayalambatitu dan memahami jalan saya sendiri," tulisnya.

Sedangkan di unggahan story pamungkasnya dalam rangkaian story curhat tersebut, Thomas kembali mengunggah sebuah parafrase yang ditambahi komentar pribadinya.
Tangkapan layar instagram story Isaiah Thomas pada Kamis (12/7/2018). (instagram.com/isaiahthomas)


Karir Thomas yang begitu gemilang di musim 2015-2016 dan 2016-2017 seolah terjun bebas sejak ia menderita cedera pinggul, kemudian ditukarkan ke Cleveland Cavaliers hanya untuk melakoni 15 laga dan dikirimkan ke Los Angeles Lakers, sebelum naik meja operasi untuk penanganan cederanya.

Di Nuggets, Thomas akan kembali bertemu dengan Michael Malone, pelatih kepala yang sempat menanganinya kala ia berseragam Sacramento Kings.

Bukan tidak mungkin tangan yang familiar akan memberikan sentuhan yang lebih tepat bagi Thomas untuk merevitalisasi karirnya.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018