"Rencananya, akhir Juli atau awal Agustus ini," kata Sekretaris Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia 1 M Eriansyah di Medan, Minggu.
Menurut Eriansyah, pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap pertama itu terdiri dari sisi laut atau dermaga dan sisi darat yang menjadi lokasi peti kemas dan perkantoran.
Untuk sisi lalut, pembangunannya telah tuntas 100 persen. Sedangkan untuk sisi darat, pembangunannya juga hampir tuntas dan tinggal penyelesaiannya.
Untuk bagian dermaga, pelabuhan ini memiliki tempat kapal kontainer (container vessel berth) dengan panjang 500 meter dan lebar 60 meter.
Guna memudahkan bongkar muat dari kapal yang berukuran besar, di Pelabuhan Kuala Tanjung akan dioperasikan crane yang memiliki jangkauan (out reach) hingga 48 meter.
Kemudian, untuk mendukung kelancaran energi dalam operasional bongkar muat, di Pelabuhan Kuala Tanjung disiapkan gardu induk (power house jetty).
Baca juga: Pembiayaan proyek Kuala Tanjung membengkak jadi Rp4 triliun
Sedangkan untuk memperlancar pendistribusian peti kemas dari kapal ke penimbunan atau sebaliknya, disiapkan empat jalur truk (trestle lane truck).
Dengan berbagai infrastruktur yang ada, Pelabuhan Kuala Tanjung dapat melayani bongkar muat peti kemas hingga 600 ribu Teus per tahun.
Sementara itu, Commersial Manager Project Pelabuhan Kuala Tanjung Kurnia P Nasution menjelaskan, setelah menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, akan dilanjutkan dengan pengembangan untuk menyiapkan sejumlah sarana dan prasaran
Ia mencontohkan pembangunan kawasan industri di sekitar Pelabuhan Kuala Tanjung yang konsepnya tidak akan mematikan pelabuhan lain yang ada di sekitarnya.
Baca juga: AS tinjau pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018